Pengaruh Dosis Rhizobium Dan Pupuk Kandang Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogea L.)
Main Authors: | Nugraha, Rahmat, Prof.Dr.Ir. Titiek Islami,, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195174/1/RAHMAT%20NUGRAHA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195174/ |
Daftar Isi:
- Kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain sebagai sumber mineral (P, K, Ca, Mg) dan vitamin, biji kering kacang tanah mengandung 44 hingga 56% minyak dan 22 hingga 30% protein. Ada banyak produk turunan yang dihasilkan diantaranya tepung, pasta, kue, selai, peyek, mentega, susu, permen, aneka minuman, bumbu, sambal, oncom, pakan ternak dan lain-lain. Tanah tidak subur merupakan salah satu penyebab produktivitas kacang tanah menjadi rendah. Pemberian pupuk kandang kambing dan penggunaan varietas unggul tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk mengefisienkan penggunaan pupuk kandang kambing pada tanaman kacang tanah yaitu dengan menambahkan bakteri penambat N. Koloni inilah yang nantinya akan menambat N bebas di udara dengan efektif. Selain itu, penambatan N secara biologis ini sangat tergantung pada ketersediaan bahan organik dalam tanah. Rhizobium memerlukan energi yang berasal dari perombakan bahan organik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2020 di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru Malang. Alat yang digunakan timbangan analitik, alat ukur luas daun (leaf area meter), meteran, cangkul, silet, tali plastik, tugal kayu, kored, gembor, knepsek sprayer, kamera, pita, papan label, penggaris, alat tulis dan komputer. Bahan yang digunakan benih kacang tanah varietas Katana 2, pupuk kandang kambing, inokulum rhizobium (legin) dan pupuk anorganik (Urea, SP36 dan KCL). Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial yang diacak menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Terdapat dua faktor sebagai perlakuan yaitu inokulum rhizobium (R1, R2,dan R3) dan pupuk kandang kambing (K1, K2 dan K3). Sembilan perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga menghasilkan sebanyak 27 petak perlakuan. Pelaksanaan penelitian terdiri dari pengolahan tanah dan pembuatan petak perlakuan, pemupukan, aplikasi inokulum rhizobium, penanaman, pemeliharaan, dan panen. Parameter yang diamati terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bintil akar, jumlah bunga, jumlah ginofor, jumlah polong dan jumlah biji per polong, bobot kering polong, bobot 100 biji, dan hasil panen. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata (F hitung > F tabel 5%), maka dilanjutkan analisis BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi antara perlakuan dosis rhizobium dengan pupuk kandang kambing terhadap jumlah daun, luas daun dan jumlah bunga. Sementara pada parameter tinggi tanaman, jumlah bintil akar, jumlah ginofor, jumlah polong dan jumlah biji polong-1, bobot kering polong, bobot 100 biji serta hasil panen tidak terjadi interaksi. Perlakuan rhizobium 15 g kg-1 benih memberikan respon pertumbuhan paling baik terhadap parameter tinggi ii tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bintil akar, jumlah bunga dan jumlah ginofor. Perlakuan rhizobium 15 g kg-1 benih dan pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 memberikan hasil panen paling baik dibandingkan perlakuan lainnya