Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Suhu Pemanasan pada Proses Pre-treatment terhadap Produksi Bioetanol dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)

Main Authors: Utami, Laily Luhur, Sri Suhartini,, STP, M.Env.Mgt, PhD, Irnia Nurika,, STP, MP. PhD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195156/1/Laily%20Luhur%20Utami.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195156/
Daftar Isi:
  • Bioetanol merupakan salah satu alternatif bahan bakar terbarukan dan ramah lingkungan yang terbuat dari bahan pertanian. Pemanfaatan bioetanol sebagai alternatif bahan bakar dapat memberikan keuntungan jika produksinya ditingkatkan. Salah satu bahan pertanian yang dapat digunakan dalam pembuatan bioetanol adalah TKKS. TKKS merupakan limbah industri kelapa sawit yang memiliki komponen penyusun terbesar berupa selulosa, hemiselulosa dan lignin. Namun, pembuatan bioetanol dari TKKS dinilai belum maksimal karena kompleksitas dari struktur TKKS yang mengandung lignin. Oleh karena itu, dibutuhkan pre-treatment untuk mengurangi kompleksitas struktur dan kandungan lignin pada biomassa agar produksi bioetanol dapat maksimal. Pre-treatment pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kombinasi konsentrasi larutan NaOH dan suhu pemanasan. Metode penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor yang pertama yaitu konsentrasi NaOH (3%, 6%, dan 9%) dan faktor yang kedua yaitu suhu pemanasan pre-treatment (65°C, 75°C, dan 85°C), sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Produksi bioetanol dilakukan secara separated hydrolisis and fermentation (SHF) dengan hidrolisis menggunakan H2SO4 2% dan fermentasi menggunakan yeast Saccharomyces cerevisiae. Penelitian dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel TKKS dengan perlakuan konsentrasi NaOH 6% dan suhu pemanasan 85°C pada proses pre-treatment dapat menurunkan kadar lignin menjadi 17,66% dari 20,96% dan meningkatkan kadar selulosa menjadi 35,94% dari 28,46%. Sampel TKKS pada perlakuan tersebut juga menghasilkan kadar bioetanol tertinggi yaitu sebesar 0,60%, sedangkan pada TKKS yang tidak mengalami proses pre-treatment hanya menghasilkan kadar bioetanol sebesar 0,33%. Sampel TKKS proses pre-treatment dengan perlakuan NaOH 6% dan suhu pemanasan 85°C juga memberikan yield bioetanol serta efisiensi fermentasi yang tertinggi yaitu secara berturut-turut 19,04% dan 37,33%. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa proses pre-treatment dengan NaOH dan suhu pemanasan dapat mendegradasi lignoselulosa TKKS sehingga produksi bioetanol meningkat.