Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pembuatan Bakpia Menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) dan Fuzzy Inference System Mamdani (Studi Kasus Di CV. Mesta Menggala Food, Malang)
Main Authors: | Nurlianti, Gebby Eka, Mas’ud Effendi,, STP, MP, Arif Hidayat,, STP, M.AIT, PhD |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195130/1/Gebby%20Eka%20Nurlianti.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195130/ |
Daftar Isi:
- Kue pia atau bakpia adalah salah satu jenis jajanan khas Malang. Salah satu produsen kue pia di Kota Malang adalah CV. Mesta Menggala Food (MMF) yang berlokasi di Kecamatan Singosari Kota Malang. CV. MMF memiliki kapasitas produksi mencapai 15.000 pia per hari, namun jumlah pia yang diproduksi per hari tidak pasti menyesuaikan jumlah permintaan dari konsumen. Pola permintaan yang tidak pasti mengakibatkan perusahaan kesulitan dalam menentukan jumlah persediaan bahan baku yang optimal. Saat ini, CV. MMF belum menerapkan meteode khusus dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku. Perusahaan hanya menetapkan jumlah minimum stock pembelian setiap bahan baku dan akan melakukan pembelian ulang dengan jumlah yang konstan ketika persediaan sudah mencapai batas minimum stock. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan penelitian ini dengan tujuan menentukan jumlah pembelian bahan baku (order quantity) serta melakukan perbandingan biaya pengendalian persediaan bahan baku. Perhitungan jumlah pembelian bahan baku dilakukan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Fuzzy Inference System Mamdani. Metode EOQ digunakan untuk menentukan jumlah order quantity dengan mempertimbangkan faktor ekonomis. Metode Fuzzy Mamdani dapat digunakan untuk menentukan order quantity pada kondisi produksi yang tidak pasti, karena mampu melakukan pendekatan terhadap ketidakpastian. Perhitungan biaya dilakukan dengan rumus Total Inventory Cost (TIC). Komponen yang digunakan pada perhitungan TIC diantaranya adalah total pemakaian bahan baku (D), biaya pemesanan (S), dan biaya penyimpanan (h). Model EOQ mampu menurunkan TIC tepung sebesar 72% sedangkan fuzzy mamdani mampu menurunkan TIC tepung sebesar 61% dibandingkan metode yang diterapkan perusahaan. Model EOQ mampu menurunkan TIC gula sebesar 72% sedangkan fuzzy mamdani mampu menurunkan TIC gula sebesar 58% dibandingkan metode yang diterapkan perusahaan. Hasil perhitungan TIC menunjukkan model EOQ dan fuzzy mamdani mampu menurunkan total biaya persediaan secara signifikan. Model EOQ menghasilkan TIC paling rendah. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan percobaan menggunakan model Fuzzy Tsukamoto dan Fuzzy Sugeno, serta mencoba bentuk fungsi representasi non linier. Perusahaan dapat menjadikan metode EOQ dan fuzzy mamdani sebegai referensi dalam melakukan pengendalian persediaan bahan baku.