Estimasi Produksi dan Pengembangan Biogas dari Anaerobic Co- Digestion Limbah Makanan dan Kotoran Ternak Sapi Menggunakan PESTLE Analysis (Studi Kasus di Desa Tawangsari, Kabupaten Malang)

Main Authors: Yusuf, Faradillah Raynita, Sri Suhartini,, STP, M.Env.Mgt, PhD, Wendra G. Rohmah,, STP, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195126/1/Faradillah%20Raynita%20Yusuf.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195126/
Daftar Isi:
  • Energi telah menjadi kebutuhan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah setiap tahunnya membuat penggunaan energi yang meningkat pula, sehingga perlu dilakukan identifikasi dan pengembangan Sumber Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu sumber EBT yang memiliki potensi tinggi di Indonesia adalah bioenergi dari biomassa berupa biogas. Desa Tawangsari menghasilkan limbah makanan yaitu 4 ton per hari setiap rumah tangga dan kotoran ternak sebanyak 20 ton per hari. Oleh karena itu, implementasi teknologi anaerobic digestion di Desa Tawangsari dari limbah makanan dan kotoran ternak sapi dapat menjadi investasi yang tepat bagi rumah tangga serta menjadikan desa mandiri energi. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknologi Anaerobic Co-digestion dengan metode uji Biochemical Methane Potential (BMP). Substrat yang digunakan adalah limbah kotoran ternak sapi dan limbah makanan dengan rasio 50:50. Tahap selanjutnya melakukan analisis potensi biogas di Desa Tawangsari dengan metode PESTLE analysis yang diintegrasikan dengan SWOT analysis. Dari hasil penelitian, potensi listrik pada 1 ton co-substrate FW : CM adalah 1815,38 kWh, dapat mencukupi kebutuhan listrik sebanyak 362 rumah tangga/hari. Berdasarkan hasil PESTLE analysis yang diintegrasikan dengan SWOT analysis Desa Tawangsari memiliki faktor internal dengan hasil skor tertinggi yaitu hasil biogas akan menghemat pengeluaran penggunaan LPG dan listrik dan teknologi biogas fleksibel diterapkan dalam skala kecil, menengah, dan besar. Faktor eksternal dengan hasil skor tertinggi yaitu produksi biogas dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat dan produksi biogas dapat menghasilkan produk baru seperti biofertilizer. Matriks IE internal bernilai 2,50 dan eksternal 3,22 yang menghasilkan output strategi grow and build. Strategi yang telah disusun untuk pengembangan biogas dari co-substrate FW : CM di Desa Tawangsari meliputi: (1) mengolah limbah makanan dan kotoran ternak sapi menjadi biogas melalui teknologi anaerobic co-digestion; (2) meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Tawangsari terkait teknologi pengolahan limbah menjadi biogas; dan (3) meningkatkan implementasi teknologi anaerobic digestion kepada masyarakat untuk mengurangi biaya penggunaan LPG dan listrik.