Pengaruh Ketebalan Pengomposan Terhadap Laju Pembentukan Dan Kualitas Air Lindi Hasil Komposting Sampah Sayuran

Main Authors: Al Wasi, Dzaky Abiyyu, Dr. Ir. J. Bambang Rahadi W.,, MS., Satwika Desantina M.,, ST, MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195114/1/Dzaky%20Abiyyu%20Al%20Wasi.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195114/
Daftar Isi:
  • Pengomposan adalah bentuk pemanfaatan sampah secara biologis menjadi pupuk alami, sehingga sampah dapat dikembalikan ke lingkungan secara aman. Hasil dari pengolahan tersebut berupa pupuk kompos dan pupuk cair organik (air lindi). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Terdapat tiga perlakuan pada penelitian ini dengan perbedaan pada ketebalan pengomposan yang digunakan yaitu P1 (48 cm), P2 (22 cm), dan P3 (12 cm). Parameter yang digunakan pada penelitian ini yaitu Volume Total Air Lindi, Laju Pembentukan Air Lindi, dan Unsur Hara Makro (N, P, K) yang digunakan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air lindi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh ketebalan pengomposan terhadap laju pembentukan air lindi. Sedangkan ketebalan pengomposan tidak berpengaruh terhadap kualitas air lindi (N, P, K) yang dihasilkan. Perlakuan dengan ketebalan 22 cm merupakan perlakuan dengan laju pembentukan paling tinggi dengan nilai laju pembentukan sebesar 245,44 mL/hari. Volume tertinggi pada penelitian ini dihasilkan oleh P2 dengan ketebalan pengomposan 22 cm yang memiliki nilai volume rata-rata sebanyak 7363 mL. Hal tersebut dikarenakan ketebalan pengomposan mempengaruhi tekanan yang ada dalam tabung. Semakin tinggi ketebalan maka tekanan juga semakin tinggi. Tekanan dalam tabung dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti massa jenis, volume, gaya gravitasi, dan luas penampang. Pada tekanan tinggi oksigen tidak bisa masuk ke dalam tabung sehingga proses pengomposan terjadi secara anaerob. Pada proses pengomposan anaerob terjadi lebih lambat dibandingkan dengan proses pengomposan aerob.