Analisis Pengendalian Persediaan Produk Perishable Bakery Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Multi Item Dengan Mempertimbangkan Faktor Kedaluwarsa (Studi Kasus Pada Delicio Bread)
Main Authors: | Aulia, Aninda Farah, Dr. Retno Astuti,, STP, MT, Andan Linggar Rucitra, STP, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195071/1/Aninda%20Farah%20Aulia.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195071/ |
Daftar Isi:
- Pengendalian persediaan merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam suatu industri. Namun, memiliki persediaan yang terlalu banyak dapat menyebabkan pemborosan. Selain karena dapat meningkatkan biaya, hal tersebut juga dapat menyebabkan persediaan terbuang. Terlebih jika produk yang disimpan termasuk ke dalam kategori produk perishable yang akan mengalami kedaluwarsa seiring waktu berjalan. Salah satu produk yang termasuk ke kategori perishable adalah bakery. Delicio Bread merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bakery yang berlokasi di Tebet, Jakarta. Saat ini, Delicio Bread masih belum menerapkan pengendalian persediaan secara optimal dan hanya melakukan perencanaan berdasarkan hari, yaitu produk diproduksi setiap hari dengan jumlah yang lebih banyak saat weekdays dibandingkan saat weekend. Hal tersebut menyebabkan cukup tingginya produk yang terbuang karena tidak berhasil terjual dan telah mengalami kedaluwarsa, yaitu hingga 19,8% dari total produksi keseluruhan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui persediaan yang optimal untuk Delicio Bread, sehingga dapat meminimalkan produk terbuang karena kedaluwarsa dan meminimalkan total biaya persediaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Economic Order Quantity (EOQ) multi item dengan mempertimbangkan kedaluwarsa. Penggunaan metode ini sesuai dengan kondisi perusahaan yang memproduksi beberapa jenis produk yang memiliki umur simpan pendek, dan rentan kedaluwarsa. Dalam penelitian ini akan dilakukan peramalan permintaan, perhitungan jumlah pemesanan optimal, dan perhitungan total biaya persediaan menggunakan metode EOQ multi item. Kemudian, hasil perhitungan akan dibandingkan dengan hasil perhitungan berdasarkan penerapan pengendalian persediaan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pemesanan dengan menggunakan metode EOQ multi item mempertimbangkan kedaluwarsa produk yaitu sebanyak 143 kali per tahun, yang berarti terdapat penurunan dibandingkan sistem pengendalian persediaan yang diterapkan perusahaan yaitu sebanyak 312 kali per tahun. Selanjutnya, diperoleh jumlah pemesanan optimal per periode untuk masing-masing produk yaitu, roti redbean 1.001 pcs, roti coconut milk 1.573 pcs, roti greenbean 1.144 pcs, roti mocca almond 1.144 pcs, dan roti tasty cheese bun 1.144 pcs, dengan total produk yang akan kedaluwarsa untuk seluruh produk per periode yaitu 1.716 pcs. Penerapan hasil penelitian dapat menurunkan jumlah produk yang akan kedaluwarsa sebesar 62,8% dari 4.620 menjadi 1.760 dan total biaya persediaan sebesar 32,3% yaitu dari Rp46.620.659,71 menjadi Rp31.546.471 pada periode Maret 2021 – Februari 2022.