Korelasi Warna Polong Dengan Karakter Morfologi Pada Tanaman Kacang Panjang Ungu (Vigna Sesquipedalis L. Fruwirth)

Main Authors: Arifin, Nadya Risma, Prof. Dr. Ir. Kuswanto,, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195057/1/Nadya%20Risma%20Arifin.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195057/
Daftar Isi:
  • Tanaman kacang panjang di Indonesia mempunyai keanekaragaman genetik yang luas. Berdasarkan Data Statistik tanaman kacang panjang berkontribusi dalam produksi sayuran di Indonesia dengan produksi 381.185 ton pada tahun 2017, maka dari itu kacang panjang termasuk sayuran yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Kultivar kacang panjang yang dibudidayakan petani umumnya memiliki warna polong hijau atau hijau muda. Namun, terdapat warna polong lain yaitu berwarna ungu. Kacang panjang berpolong ungu masih belum banyak dikembangkan dan dibudidayakan di Indonesia. Masyarakat mulai mengetahui dan memahami pentingnya pola hidup sehat. Pemenuhan asupan pangan tidak hanya diperoleh dari zat gizi dasar saja, namun perlu adanya sumber pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Kacang panjang dapat dijadikan salah satu sumber pangan fungsional dengan adanya kandungan pigmen pada polong kacang panjang yaitu klorofil, karotenoid, dan antosianin. Antosianin berguna sebagai antioksidan. Varietas kacang panjang berpolong ungu sudah terdaftar sebanyak 6 varietas yaitu Brawijaya Ungu 1 (BU 1), Brawijaya Ungu 2 (BU 2), Brawijaya Ungu 3 (BU 3), Brawijaya Ungu 4 (BU 4), Brawijaya Ungu 5 (BU 5), Brawijaya Ungu 6 (BU 6). Kacang panjang berpolong ungu masih perlu untuk dilakukan evaluasi terkait besar variasi atau tingkat keseragaman karakter pada varietas yang masih bersegregasi atau tidak seragam dengan deskripsi. Jika dalam pengamatan masih terdapat besar variasi warna atau karakter yang tidak seragam maka dapat dilakukan proses pemurnian benih kembali dengan proses seleksi karakter yang mudah dengan melihat tingkat korelasi yang didapatkan antar karakter yang dianalisis. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan informasi korelasi atau tingat kesesuaian warna polong dengan karakter morfologi pada tanaman kacang panjang ungu, apakah terdapat kesesuaian atau hubungan positif yang signifikan atau tidak. Penelitian dilaksanakan dilahan pertanian yang berlokasi di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, pada bulan Januari sampai April 2020. Alat yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari peralatan bercocok tanam (cangkul), tugal, sabit, meteran, ajir, gembor, penggaris, papan nama, alat tulis, label, timbangan, kamera, dan peralatan lain yang menunjang penelitian seperti Pantone Colour Guide. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih yang diperoleh dari koleksi Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Benih yang digunakan yaitu benih kacang panjang berpolong ungu varietas BU 1, BU 2, BU 3, BU 4, BU 5, BU 6, pupuk kandang, pupuk Uree, KCl, dan SP36. Metode penelitian dengan melakukan pengamatan secara kualitatif dan kuantitatif seperti warna polong, warna bunga, dan warna batang utama, serta karakter kuantitatif seperti jumlah bunga per tanaman (n), jumlah polong per tanaman (n), panjang polong (cm), dan berat polong segar per tanaman (ons). Analisis data menggunakan Korelasi Peringkat Spearman (Spearman Rank ) dengan pengujian satu pihak (one-tailed) pada taraf signifikasi ii 5%. Penanaman dalam 18 bedeng dengan 3 bedeng per varietas dan ditanam 100 tanaman per varietas, benih terdiri dari 2 benih per lubang tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter warna polong terdapat korelasi atau terdapat kesesuaian hubungan positif dengan karakter morfologi yaitu jumlah bunga per tanaman dengan nilai korelasi 0,22, jumlah polong per tanaman dengan nilai korelasi 0,20 pada varietas Brawijaya Ungu 5. Hasil yang menunjukkan korelasi atau kesesuaian hubungan negatif dengan panjang polong selanjutnya pada varietas Brawijaya Ungu 2 dengan nilai korelasi -0,25, varietas Brawijaya Ungu 3 dengan nilai korelasi -0,29 dan vaerietas Brawijaya Ungu 5 dengan nilai korelasi - 0,23. Berdasarkan hasil tersebut, maka warna polong dapat dijadikan dasar pendugaan untuk proses seleksi karakter morfologi tanaman kacang panjang ungu yaitu jumlah bunga per tanaman, jumlah polong per tanaman, dan panjang polong. Analisis korelasi pada karakter warna bunga dengan karakter morfologi tidak ada korelasi atau kesesuaian hubungan positif maupun hasil negatif, yang berarti warna bunga tidak dapat digunakan sebagai informasi atau data seleksi pada karakter morfologi. Karakter warna batang terdapat korelasi atau kesesuaian hubungan negatif dengan karakter morfologi yaitu panjang polong pada varietas Brawijaya Ungu 2 dengan nilai korelasi -0,23, varietas Brawijaya Ungu 3 dengan nilai korelasi -0,27, dan Brawijaya Ungu 6 dengan nilai korelasi -0,33. Warna yang diamati pada masing-masing karakter kualitatif menunjukkan variasi atau segregasi warna dari warna utama pada deskripsi varietas sehingga proses seleksi dan pemurnian benih masih harus dilakukan untuk menjaga mutu benih dari masing-masing varietas kacang panjang berpolong ungu. Hasil analisis korelasi dapat dijadikan salah satu pilihan untuk proses seleksi karakter pada varietas lebih ,udah dan efisien