Pengaturan Pertumbuhan Vegetatif Dan Pembungaan Krisan Potong (Chrysanthemum Morifolium) Tipe Standar Melalui Rekayasa Fotoperiodisitas Dan Konsentrasi Ga3
Main Authors: | Wahyuningsih, Kris, Dr.Ir. Sitawati,, MS., Dr. Euis Elih Nurlaelih,, SP., M.Si. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195054/1/KRIS%20WAHYUNINGSIH.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195054/ |
Daftar Isi:
- Produksi krisan potong di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2016-2018. Di sisi lain, dalam pengembangan budidaya tanaman krisan potong di Indonesia masih mengalami kendala. Hal ini karena tanaman krisan merupakan tanaman hari pendek (short day plant) di mana inisiasi bunga dipengaruhi oleh fotoperiodisitas. Tanaman krisan yang ditanam di Indonesia dengan fotoperiodisitas rata-rata 12 jam memiliki panjang tangkai ± 60 cm yang tergolong kelas mutu B. Oleh karena itu, untuk mempertahankan fase vegetatif serta mencapai panjang tangkai optimal sebagai bunga potong diperlukan upaya penambahan cahaya buatan dari lampu pada malam hari dan pemberian zat pengatur tumbuh berupa GA3. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan fotoperiodisitas dan konsentrasi GA3 yang sesuai untuk mencapai panjang tangkai ≥ 76 cm dan waktu panen maksimal 100 hst pada krisan potong standar. Hipotesis dari penelitian ini adalah dengan penambahan cahaya 4 jam dan konsentrasi GA3 150 ppm dapat mencapai panjang tangkai ≥ 76 cm dan waktu panen maksimal 100 hst pada krisan potong standar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2020 di greenhouse di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur dengan ketinggian ± 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Suhu udara sekitar 17°C-25°C dengan curah hujan rata-rata 3000 mm/tahun. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Petak utama adalah penambahan cahaya yang terdiri dari 3 taraf, yaitu tanpa penambahan cahaya, penambahan cahaya 4 jam dan penambahan cahaya 8 jam. Sedangkan sebagai anak petak adalah konsentrasi GA3 yang terdiri dari 4 taraf, yaitu konsentrasi 0 ppm, 75 ppm, 150 ppm, dan 225 ppm. Pengamatan pertumbuhan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan diameter batang. Sedangkan pengamatan hasil meliputi waktu muncul bunga, umur panen, panjang tangkai, diameter bunga, dan lama kesegaran bunga. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis of varian (ANOVA) atau uji F dengan taraf 5 %. Apabila hasil pengujian diperoleh pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat interaksi penambahan cahaya dengan konsentrasi GA3 pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan luas daun dan waktu muncul bunga, umur panen, panjang tangkai, diameter bunga dan lama kesegaran bunga. Semakin besar penambahan cahaya dan konsentrasi GA3 yang diberikan mengakibatkan pertumbuhan panjang tangkai yang semakin besar. Tetapi pada pemberian GA3 225 ppm justru menghambat pertumbuhan panjang tangkai tanaman krisan. Terjadi penurunan panjang tangkai sebesar 13 %. Penambahan cahaya 4 jam dan GA3 150 ppm menghasilkan panjang tangkai kelas mutu B (63,55 cm) dan umur panen pada 92,78 hst. Diameter bunga kelas mutu B (7,17 cm). Penambahan cahaya 8 jam dan GA3 ii 150 ppm memberikan hasil paling baik pada pertumbuhan tangkai tanaman krisan. Pada perlakuan penambahan cahaya 8 jam dengan GA3 150 ppm mampu menghasilkan panjang tangkai kelas mutu AA (77 cm) dan umur panen pada 97,67 hst. Diameter bunga kelas mutu B (7,17 cm)