Kombinasi Pemberian Pupuk Urea Dan Pupuk Sp-36 Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Nanas (Ananas Comosus L.) Cv. Queen
Main Authors: | Bangun, Kosa Otaka, Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto,, M.S. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195049/1/KOSA%20OTAKA%20BANGUN.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195049/ |
Daftar Isi:
- Nanas (Ananas comosus L.) merupakan komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Nanas juga sangat berperan dalam bidang ekonomi komoditas hortikultura dikarenakan nanas merupakan salah satu tanaman yang mendominasi perdagangan buah tropika dunia. Nanas adalah salah satu dari komoditi pertanian yang cukup besar permintaan pasarnya. Potensi nanas sebagai komoditi andalan ekspor Indonesia sebenarnya cukup besar, namun peran Indonesia sebagai produsen maupun eksportir nanas segar masih kecil. Indonesia diharapkan mampu memenuhi permintaan domestik maupun ekspor pada komoditi tanaman nanas. Menurut Badan Pusat Stastik (2018) produksi nanas pada tahun 2018 yaitu 1,8 juta ton yang mengalami sedikit kenaikan dari tahun 2017 dengan produksi 1,79 juta ton. Pada tahun 2014 produksi nanas di Indonesia mencapai 1,84 juta ton sehingga menempatkan Indonesia sebagai produsen nanas terbesar ketiga di Asia setelah Filipina dan Thailand dengan kontribusi sebesar 23 % (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2015). Produksi nanas di Jawa Timur dari tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 171.303 ton menjadi 65.102 ton (BPS Jawa Timur, 2018). Produksi nanas Jawa Timur pada tahun 2018 adalah 139.234 ton, tetapi jika dibandingkan dengan produksi tanaman nanas tahun 2015 mengalami penurunan. Produksi tanaman nanas pada tahun 2015 yaitu mencapai 171.303 ton (BPS, 2019). Pada provinsi Jawa Timur khususnya di kabupaten Kediri, petani dalam proses pemupukan tanaman nanas menggunakan pupuk sipramin dalam mendukung pertumbuhan tanaman nanas. Berdasarkan hasil penelitian Atmaja (2008) dikatakan bahwa terdapat penurunan pH tanah yang disebabkan oleh sipramin itu sendiri karena sipramin bersifat asam dan meningkatnya kandungan Cd seiring dengan meningkatnya pemberian dosis pupuk sipramin pada tanaman padi. Solusi yang dapat digunakan dari permasalahan pemupukan tersebut yaitu dengan penggunaan pupuk jenis lain yaitu dengan menggunakan pupuk urea yang mengandung unsur hara nitrogen sebesar 46% dan pupuk SP-36 dengan kandungan unsur hara fosfor sebesar 36%. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2020, di desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Bahan yang akan tanaman nanas (Ananas comusus L.) varietas Queen yang berumur 6 bulan, air untuk penyiraman, pupuk urea (46% N), dan pupuk SP-36 (36% P), pupuk KCL (60% K). Pelaksanaan percobaan yaitu penentuan tanaman dan pembagian plot, persiapan lahan, pemupukan, dan penyiangan gulma. Penelitian menggunakan pengamatan non destruktif: panjang tanaman, jumlah daun, dan luas daun serta pengamatan destruktif: bobot kering tanaman. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh nyata antar perlakuan. Apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5%. ii Dosis pupuk SP-36 sebesar 150 kg. ha-1 mampu meningkatkan panjang tanaman hingga 15,7% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk SP-36, namun untuk jumlah daun dan luas daun, pemberian pupuk SP-36 dengan dosis 75 kg. ha-1 sudah mampu meningkatkan jumlah daun hingga 9,3% dan luas daun 18,2% dari perlakuan tanpa pupuk SP-36. Dosis pupuk urea sebesar 300 kg. ha-1 mampu meningkatkan panjang tanaman hingga 18,8% dan jumlah daun 23,8% dibandingkan dengan perlakuan pupuk urea sebesar 100 kg. ha-1, namun untuk luas daun tanaman, pemberian pupuk urea dengan dosis 200 kg. ha-1 sudah mampu meningkatkan luas daun tanaman hingga 22,6% dari perlakuan pupuk urea 100 kg. ha-1. Pemberian SP-36 dengan dosis 150 kg. ha-1 mampu menurunkan kebutuhan urea hingga 200 kg. ha-1 sebagaimana nampak pada peubah berat kering total tanaman sebesar 188,72 g-1. tanaman-1 yang sama dengan perlakuan 75 dan 150 kg. ha-1 SP36 + 300 kg. ha-1 Urea