Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Pgpr) Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Infeksi Soybean Mosaic Virus (Smv), Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L.)
Main Authors: | Putri, Vira Anggraeni, Dr. Ir. Mintarto Matrosudiro,, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195037/1/%2B%20VIRA%20ANGGRAENI%20PUTRI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195037/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan salah satu komoditas penting pertanian di Indonesia karena memiliki banyak manfaat sehingga memberikan nilai ekonomis yang tinggi untuk membantu meningkatkan perekonomian di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2015, produksi kedelai di Indonesia masih tergolong rendah yaitu + 0,9 jutan ton dari kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun + 1,56 juta ton. Salah satu penyebab rendahnya hasil produksi kedelai yaitu karena adanya infeksi virus SMV (Sulandari et al, 2014). Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan untuk menekan intensitas serangan virus yaitu dengan pemanfaatan bakteri PGPR melalui mekanisme ketahanan induksi (Ramamoorthy et al, 2001). Selain itu, PGPR juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penggunaan pupuk kandang sapi merupakan strategi lain yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dan diasumsikan dapat dijadikan sebagai modifikasi lingkungan untuk mendukung perkembangan bakteri PGPR di perakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala yang muncul akibat infeksi SMV dan mengetahui pengaruh dari penggunaan bakteri PGPR baik secara tunggal maupun kombinasi dengan pupuk kandang sapi terhadap infeksi SMV, pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian dilakukan di rumah kaca dan laboratorium penyakit, jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada Juli - September 2020 menggunakan rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu dengan perlakuan aplikasi bakteri PGPR Pseudomonas fluorescens, Bacillus subtilis, dan pupuk kandang sapi. Data pengamatan yang didapatkan dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5% yang dilanjutkan dengan uji DMRT apabila terdapat pengaruh nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang terinfeksi virus SMV menimbulkan gejala serangan yang bervariasi diantaranya terjadi malformasi daun, terbentuknya gejala mosaik, terjadi vein clearing hingga permukaan daun menjadi tidak rata. Aplikasi PGPR Bacillus subtilis secara tunggal maupun kombinasi dengan pupuk kandang sapi efektif menekan intensitas serangan SMV hingga 5,6%, memperpanjang masa inkubasi dengan memperlambat kemunculan gejala yaitu hingga 28,5 HSI, serta meningkatkan tinggi tanaman, bobot kering biji, dan bobot kering 100 biji.