Manifestasi Mimpi sebagai Self Reminder dalam Ekspresi Seni Grafis
Main Authors: | Rahmani, Anita Siti, Mayang Anggrian, M.Pd. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195025/1/Anita%20Siti%20Rahmani.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195025/ |
Daftar Isi:
- Mimpi merupakan fenomena yang sering kali terjadi pada setiap orang dalam tidurnya. Setiap orang memiliki sudut pandangnya dalam memaknai kembali mimpi yang terjadi. Pada tugas akhir ini, mimpi dimaknai sebagai sebuah pengingat (self reminder) untuk bisa menerima perasaan yang mengganjal dan masih sering disangkal dan dapat menjadi sebuah motivasi dalam menjalani hidup dengan lebih baik lagi. Teori yang digunakan adalah Teori Mimpi Sigmund Freud yang melihat mimpi secara menyeluruh dan menggantikannya dengan artian lain dengan eksekusi penggambaran secara surealis dan menggunakan teknik grafis. Metode penciptaan menggunakan dasar pemikiran Alma M. Hawkins yang melalui tiga tahapan yaitu eksplorasi, improvisasi, forming. Penciptaan ini diharapkan bisa memberikan pandangan tentang bagaimana sebuah mimpi yang berasal dari alam bawah sadar mampu untuk menciptakan dampak positif dalam kehidupan seharihari. Berdasarkan hasil cipta yang diperoleh dengan judul bala ego, reinkarnasi si pendosa, ingat kami, mengukir asa, kendali diri, saudade, terbang dan terpuruk. Setiap karya memvisualisasikan mimpi menurut Sigmund Freud yaitu ketakutan/kekhawatiran, keinginan dan penampilan ulang kenangan. Secara keseluruhan visualisasi karya mencampurkan dua teknik grafis yaitu cetak tinggi dan cetak saring dengan penggambaran secara surealis. Karya seni grafis berjumlah 7 karya dengan ukuran yang bervariasi yaitu 100 x 130 cm berjumlah 3 karya, 110 x 100 cm berjumlah 2 karya dan 130 x 100 cm berjumlah 2 karya. Pameran akan dilaksanakan secara luring di Semeru Art Gallery dan daring menggunakan platform Artstep untuk menjangkau kemungkinan angka apresiator yang lebih tinggi lagi. Selama pelaksanaan pameran online dan offline ini, penulis menemukan bahwa mimpi bisa dijadikan sebagai sebuah karya yang bersifat edukatif. Selama pelaksanaan pameran online dan offline ini, penulis menemukan bahwa mimpi bisa dijadikan sebagai sebuah karya yang bersifat edukatif. Melalui proses penciptaan penulis mendapatkan hal-hal yang baru dalam proses berkesenian, bagaimana kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama proses penciptaan bisa menjadi sebuah bekal untuk proses berkesenian kedepannya dan juga bagaimana kita sebagai seorang perupa bisa mendapatkan sebuah ide penciptaan dari hal-hal yang sangat dekat dengan kita. Selain itu penulis juga mendapatkan sedikit pengetahuan mengenai proses bermimpi dan mimpi yang bersumber dari alam bawah sadar.