Pengaruh Interaksi Parasosial terhadap Perilaku Konsumtif dalam Komunitas Nendonesia-ID
| Main Authors: | Kurniawan, Anggi, Laily Amalia Savitri, S.S., M.Si. |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2022
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195017/1/Anggi%20Kurniawan.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195017/ |
Daftar Isi:
- Budaya populer adalah budaya yang berkembang, disukai, dan diminati seluruh masyarakat. Jepang merupakan negara yang terkenal dengan penyebaran budaya populer contohnya adalah anime. Dengan makin populernya anime, merchandise anime makin banyak yang dirilis, contohnya seperti nendoroid. Selain itu, banyak orang yang pada akhirnya tertarik untuk membeli nendoroid karena bertema waifu atau hasubando mereka. Perilaku ini disebut sebagai interaksi parasosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi parasosial terhadap perilaku konsumtif, terutama yang bergabung ke dalam komunitas Nendonesia-ID. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa kualitatif deskriptif. Sumber data primer berupa hasil angket yang disebarkan kepada anggota komunitas Nendonesia-ID. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, menyebarkan angket, dan kajian pustaka. Penelitian ini menggunakan teori interaksi parasosial dan teori perilaku konsumtif untuk menganalisis interaksi parasosial terhadap perilaku konsumtif dari anggota komunitas Nendonesia-ID. Berdasarkan hasil penelitian, interaksi parasosial dari anggota komunitas Nendonesia-ID memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif yang dilakukan berupa interaksi anggota komunitas Nendonesia-ID dengan nendoroid bertema waifu atau hasubando mereka menyebabkan munculnya perilaku konsumtif berupa kegiatan membeli nendoroid. Kegiatan membeli nendoroid ini merupakan kegiatan pembelian barang yang bukan termasuk kebutuhan primer. Anggota komunitas Nendonesia-ID rela mengeluarkan uangnya demi mendapatkan nendoroid bertema waifu atau hasubando mereka. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempererat ikatan (mendekatkan diri) dan mendedikasikan diri mereka kepada nendoroid waifu atau hasubando mereka.