An Analysis of Speaking Anxiety Faced by the Students of English Literature and English Language Education in Online Classes During COVID-19 Pandemic
Main Authors: | Nurfalah, Amalia, Sahiruddin, S.S., M.A., Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195001/1/Amalia%20H.%20Nurfalah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195001/ |
Daftar Isi:
- Kecemasan saat berbicara Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing adalah situasi umum yang sering dialami oleh pembelajar Bahasa Inggris mengingat bahwa Bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu mereka. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk menganalisis kecemasan berbicara yang dihadapi oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sastra Inggris dan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya sebagai pembelajar Bahasa Inggris. Permasalahan yang akan diungkapkan dalam penelitian ini berfokus pada dua pertanyaan: (1) Bagaimana tingkat kecemasan berbicara di antara siswa di kelas online selama pandemi COVID-19? (2) Apa factor-faktor kecemasan berbicara di antara siswa di kelas online selama pandemi COVID-19? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibentuk untuk membuat penyelidikan mengenai kecemasan berbicara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, mengingat data diperoleh melalui survei. Sembilan puluh enam mahasiswa Program Studi Pendidikan Sastra Inggris dan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya terlibat sebagai responden dalam penelitian ini. Kuesioner yang diadaptasi dari Foreign Language Classroom Anxiety Scale (FLCAS) yang dikembangkan oleh Horwitz et al. (1986) digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami kecemasan berbicara yang berada di tingkat menengah. Kecemasan berbicara pada mahasiswa ini sebagian besar disebabkan oleh faktor ketakutan akan penilaian negatif diikuti oleh kecemasan dalam berkomunikasi dan yang terakhir, kecemasan dalam ujian/tes. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca yang memiliki keingintahuan tentang kecemasan berbicara. Batasan penelitian ini diharapkan dapat menjadi ruang untuk penelitian selanjutnya. Penelitian selanjutnya disarankan unutk menyelidiki kecemasan berbicara dalam diskusi yang lebih luas, misalnya, memilih responden berdasarkan profesi atau kemampuan mereka. Penelitian selanjutya juga dapat membahas bagaimana pengajar mengatasi situati kecemasan berbicara ini.