Perbedaan Keberhasilan Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Dosis Ganda Sexing Dan Non-Sexing Pada Waktu Yang Berbeda Pada Sapi Peranakan Friesian Holstein
Main Authors: | Aprilian, Dhindo, Prof. Dr.Ir. Sri Wahjuningsih, ,M.Si, Aulia Puspita, S.Pt.,MP.,M.Sc. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194988/1/Dhindo%20Aprilian.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194988/ |
Daftar Isi:
- Inseminasi Buatan (IB) adalah salah satu teknologi tepat guna meningkatkan mutu genetik ternak dan mempercepat peningkatan populasi ternak. Semen Sexing adalah proses pemisahan dari spermatozoa Y dan spermatozoa X yang bertujuan untuk dapat menghasilkan pedet betina dan sebagai upaya efisiensi reproduksi dalam program IB. Penelitian lapang ini dilaksanakan di peternakan rakyat Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Jawa Timur pada bulan agustus hingga bulan desember 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keberhasilan IB menggunakan semen dosis ganda sexing dan non sexing pada waktu yang berbeda pada sapi Friesian Holstein berdasarkan Non Return Rate (NRR), Conception Rate (CR), dan Pregnancy Rate (PR). Materi penelitian yang digunakan adalah sapi peranakan Friesian Holstein sebanyak 98 ekor sapi betina yang birahi dan memiliki skor BCS 2-5. Pada 49 ekor menggunakan semen non sexing dosis ganda dan pada 49 ekor menggunakan semen sexing dosis ganda yang diproduksi oleh BBIB Singosari. Semen yang digunakan pada penelitian ini mengandung spermatozoa X dengan harapan dapat menghasilkan pedet betina. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada pengukuran NRR semen non sexing diperoleh persentase 81,63% dan 71,43%. Pada semen sexing diperoleh persentase 87,76% dan 83,67%. Pada persentase nilai Conception Rate pada semen non sexing diperoleh 57% dan pada semen sexing diperoleh 63%. Pada persentase Pregnancy Rate menggunakan semen non sexing diperoleh 67% dan pada semen sexing diperoleh 69%. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan menggunakan semen dosis ganda semen non sexing mendapatkan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan semen sexing. Saran dari hasil penelitian lapang ini adalah perlu adanya penelitian lanjutan terkait metode Inseminasi Buatan dengan semen sexing guna meningkatkan keberhasilan IB dengan semen sexing. Serta perlu adanya pembandingan inseminasi buatan menggunakan semen sexing lainnya. Peternak disarankan menggunakan semen dosis ganda sexing guna mendapatkan pedet sesuai dengan yang diharapkan.