Kajian Stres Remaja Terhadap Frekuensi Konsumsi Sugar-sweetened beverage (SSB) Selama Pandemi Covid -19.
Main Authors: | Mardhianasari, Dwinda Aprilia, Dr. Nurul Muslihah, SP., M.Kes, lmia Fahmi, S.Gz,Dietisien,M.Gizi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194972/1/Dwinda%20Aprilia%20Mardhianasari.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194972/ |
Daftar Isi:
- Pandemi Covid -19 dapat meningkatkan stres pada remaja. Fenomena stres eating merupakan salah satu aspek yang berhubungan antara kejadian stres dan perilaku makan. Remaja biasanya lebih memilih makanan yang meningkatkan rasa puas tetapi kurang mempertimbangkan faktor kesehatan, salah satunya adalah minuman manis atau sugar-sweetened beverage. Hal ini dapat memicu peningkatan konsumsi minuman manis (Sugar-Sweetened Beverage) pada remaja stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat stres pada remaja terhadap frekuensi konsumsi Sugar-sweetened beverage (SSB) selama pandemi Covid-19. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan sampel penelitian remaja berusia 15-18 tahun sebanyak 426 responden. Penelitian dilakukan secara online melalui google form. Data yang diambil adalah kejadian stres yang diukur menggunakan kuesioner DASS -21 dan frekuensi konsumsi sugar-sweetened beverage (SSB) dengan menggunakan form Food Frequency Questionnaire yang telah diuji validasi. Dari hasil penelitian juga didapatkan tingkat stres sebagian besar kategori sedang pada responden laki laki 7,8%, responden perempuan 9,4%. Proporsi pada remaja perempuan lebih tinggi mengkonsumsi sugar-sweetened beverage daripada responden laki-laki terutama pada kelompok soda, kopi, teh, susu dan sari buah. Hasil analisis hubungan antara tingkat stres dengan frekuensi konsumsi soda,kopi,teh, isotonik,susu, sari buah memiliki nilai p-value 0,202; 0,840; 0,705; 0,999; 0,073; 0,680. Kesimpulan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres remaja terhadap frekuensi konsumsi Sugar Sweetened Beverages (SSB) selama pandemi Covid-19.