Evaluasi Usaha Ternak Itik Petelur “Ud. Maju Jaya” Di Desa Bacem Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar
Main Authors: | Nabila, Alya Nasywa, Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, , MS., IPU., ASEAN Eng., Jaisy Aghniarahim Putritamara, ., S.Pt., M.P |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194932/1/ALYA%20NASYWA%20NABILA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194932/ |
Daftar Isi:
- Pengembangan komoditas peternakan memiliki potensi yang masih cukup besar, sehingga menjadi alas an utama untuk menjadikan subsektor peternakan sebagai salahsatu sumber pertumbuhan ekonomi bagi sector petanian saat ini. Pengarus subsektor peternakan yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia tidak lepas dari funsi dasar subsektor peternakan sendiri dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat Indonesia, terutama pemenuhan kebutuhan hewani. Salah satu usaha peternakan yang cukup berkembang di Indonesia yaitu usaha ternak itik. Meskipun tidak sebanyak ternak ayam, itik mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur dan daging. Jika dibandingkan dengan ternak unggas yang lain, ternak bebek mempunyai kelebihan diantaranya adalah memiliki daya tahan terhadap penyakit. Ternak itik merupakan salah satu unggas yang dipelihara oleh petani peternak yang ada di Indonesia yang berperan sebagai sumber penghasilan, dapat membuka lowongan pekerjaan dan sumber protein hewani baik dari daging maupun telur. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April 2022 hingga Mei 2022. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bacem Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Saampel yang digunakan yaitu “UD. Maju Jaya”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui biaya produksi, dan penerimaan serta keuntungan usaha peternakan itik petelur dan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan itik petelur di “UD. Maju Jaya” Desa Bacem Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar yang dihasilkan oleh perhitungan Revenue Cost Ratio (R/C ratio), Break Even Point (BEP), dan Rentabilitas dengan Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE). Manfaat penelitian yaiitu sebagai bahan informasi, evaluasi dan pertimbangan dalam pengembangan usaha peternakan itik petelur dan menjadi tolak ukur untuk penelitian selanjutnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Kasus yang diangkat dalam penelitian ini yaitu “UD. Maju Jaya” dengan populasi kurang lebih 40.000 ekor itik. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi dan interview. Hasil penelitian ini menunjukan peternakan ini menguntungkan dengan menghasilkan keuntungan bersih Rp.618,93/butir dengan modal sebesar Rp. 1.718,64/butir (meliputi modal tetap 39,84% dan modal tidak tetap 60,16%). Biaya produksi sebesar Rp. 1.032,91/ butir, meliputi biaya tetap 6,34% dan biaya tidak tetap 53,82%), penerimaan sebesar Rp. 1.720,61/butir (meliputi telur orange, pucat, putih, BK, dan itik afkir). Peternakan ini juga efisien yang dilihat berdasarkan Revenue Cost Ratio (R/C ratio) 1,66, Break Even Point (BEP) dengan nilai BEP pemeliharaan perekor Rp. 24.088,48 kemudian nilai BEP harga perbutir Rp. 1.032,91, dan Rentabilitas yang meliputi Return On Assets (ROA) 100,59% dan Return On Equity (ROE) 90,53%.Kesimpulan penelitian ini adalah UD. Maju Jaya tidak mengalami kerugian berdasarkan dengan diketahuinya biaya produksi, penerimaan, dan keuntungan yang berdasarkan analisis kelayakan usaha yang digunakan dengan indikator yaitu : Revenue Cost Ratio (R/C ratio), Break Even Point (BEP), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE) 90,30%, dan menjadikan UD. Maju Jaya layak untuk menjadi sumber penghasilan utama bagi masyarakat sekitar. Saran untuk penelitian ini penggunaan pakan seperti bekatul ketika harga naik sebaiknya digantikan atau dicampur dengan bahan pakan lain seperti nasi aking ataupun kebi untuk menekan biaya pengeluaran pakan