Potensi Bakteri Rizosfer Sebagai Agens Bioremrdiasi Herbisida Paraquat Diklorida Dan Antagonis Sclerotium Rolfsii Pada Tanaman Kacang Tanah

Main Authors: Agustin, Dyah Ayu, Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi,, MS., Restu Rizkyta Kusuma,, S.P., M.Sc.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194930/1/-%20Dyah%20Ayu%20Agustin%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194930/
Daftar Isi:
  • Kesehatan tanah berpengaruh pada kelangsungan hidup tanaman dan mikroba tanah. Kesehatan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah aplikasi herbisida Paraquat Diklorida dan adanya patogen tanah Sclerotium rolfsii yang menyebabkan rebah semai pada Tanaman Kacang Tanah. Upaya yang dapat dilakukan yaitu penggunaan bakteri rizosfer sebagai bioremediasi dan biokontrol. Penelitian bertujuan untuk mengkaji potensi bakteri rizosfer dalam mendegradasi residu herbisida Paraquat Diklorida dan menghambat pertumbuhan jamur Sclerotium rolfsii pada tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan di Desa Panggunguni Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung pada bulan Desember 2019 hingga Agustus 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap untuk penelitian in vitro dan Rancangan Acak Kelompok untuk penelitian in vivo. Rangkaian penelitian yang dilakukan adalah peremajaan isolat bakteri rizosfer dan jamur S. rolfsii, uji patogenesitas, uji toleransi 10 bakteri rizosfer pada media Nutrient agar yang mengandung herbisida paraquat dikorida dengan konsentrasi 3ml/l, 5ml/l, 7ml/l, dan 9ml/l, uji antagonis jamur S. rolfsii dengan bakteri toleran, uji penekanan penyakit rebah semai, dan analisis residu herbisida menggunakan HPLC (High Pressure Liquid Chromatography). Hasil penelitian secara in vitro menunjukkan bahwa 4 dari 10 bakteri rizosfer mampu tumbuh pada media NA yang mengandung herbisida Paraquat Diklorida dengan konsentrasi yang ditingkatkan hingg 9 ml/l, yaitu Bacillus sp. N3, Pantoea sp. B62, Erwinia sp. E11, dan Pantoea sp. E32. Pada uji penghambatan pertumbuhan Sclerotium rolfsii, keempat bakteri tersebut berpotensi sebagai agens antagonis, dengan daya penghambatan terbesar oleh isolat Bacillus sp. N3. Hasil penelitian in vivo menunjukkan bahwa 3 bakteri toleran yaitu Bacillus sp. N3, Pantoea sp. B62, dan Pantoea sp. E32, mampu meningkatkan pertumbuhan pada variabel jumlah daun pada 24 hari setelah inokulasi. Pada pengujian penekanan penyakit, belum diketahui potensi bakteri toleran untuk menekan kejadian penyakit rebah semai pada kacang tanah karena infeksi tidak terjadi, dikarenakan oleh faktor lingkungan. Pada uji degradasi residu herbisida Paraquat Diklorida menggunakan HPLC menunjukkan bahwa pengaplikasian bakteri toleran mampu menurunkan residu herbisida pada tanah maupun akar tanaman. Persentase penurunan residu herbisida Paraquat Diklorida pada 24 hari setelah inokulasi yaitu Bacillus sp. N3 sebesar 84.74%, Pantoea sp. B62 sebesar 66.65%, dan isolat Pantoea sp. E32 sebesar 72.88%. Residu herbisida yang ada pada akar tanaman dengan inokulasi bakteri toleran (Bacillus sp.) lebih rendah dibandingkan kontrol yaitu sebesar 0.23 ppm, sedangkan residu pada kontrol sebesar 3.35 ppm