Eksplorasi Bakteri Ampas Ekstrak Rimpang Temulawak Dan Potensi Antagonisnya Sebagai Pengendali Penyakit Bulai Pada Tanaman Jagung

Main Authors: Anggara, Damaraji Nurwidhi, Luqman Qurata Aini,, SP., M. Si., Ph. D
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194926/1/-%20Damaraji%20Nurwidhi%20Anggara%20%282%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194926/
Daftar Isi:
  • Indonesia mempunyai banyak tanaman pangan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Salah satu tanaman pangan di Indonesia adalah tanaman Jagung. Permintaan pasar yang tinggi, membuat Indonesia mampu memproduksi Jagung. Akan tetapi, dalam budidaya tanaman jagung di Indonesia mengalami hambatan salah satunya penyakit bulai yang menyerang. Penyakit bulai merupakan penyakit yang disebabkan oleh patogen jamur Perenosclerospora maydis. Kekayaan alam di Indonesia yang berlimpah, jenis makhluk hidup di alam beragam. Ampas rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza), limbah yang mempunyai beragam mikoorganisme dan senyawa yang terkandungnya. Mikroorganisme khususnya bakteri di dalamnya mampu untuk mengendalikan penyakit bulai. Maka, penelitian mempunyai tujuan untuk eksplorasi bakteri dan mengidentifikasi karakter bakteri yang mampu mengendalikan penyakit bulai. Penelitian ini dilaksanakan secara in vitro di laboratorium penyakit tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan secara in vivo dilaksanakan di rumah kawat Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari perlakuan kontrol air, perlakuan kontrol fungisida, dan 5 isolat bakteri hasil eksplorasi. Masing-masing tanaman disemprotkan 10 ml dengan konsentrasi bakteri 109 cfu/ml. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dari hasil eksplorasi mendapatkan 5 bakteri yang telah melalui uji daya hambat dan diambil nilai tertinggi. Bakteri yang ditemukan diantaranya 3 isolat bakteri termasuk genus Erwinia sp., dan 2 isolat bakteri termasuk genus Coryneform sp. Kelima bakteri diuji secara in vivo ke tanaman jagung, dengan mendapatkan hasil perlakuan isolat bakteri dengan kode F hanya mampu menekan pada umur 16 dan 23 hari setelah tanam. Jika dilihat dari parameter tinggi tanaman, perlakuan isolat bakteri dengan kode D, E, dan F mampu meningkatkan tinggi tanaman. Sedangkan hasil pengamatan jumlah daun, seluruh isolat bakteri tidak mampu dalam meningkatkan jumlah daun.