Analisis Dinamika Biofilm dan Kualitas Air Selama Proses Budidaya Vaname dalam Kolam Millennial Shrimp Farming (MSF)

Main Authors: Susanti, Yogita Ayu Dwi, Andi Kurniawan, D.Sc., M.Eng., D.Sc, Prof. Dr. Ir. Muhammad Musa, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194913/1/Yogita%20Ayu%20Dwi%20Susanti.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194913/
Daftar Isi:
  • Millenial Shrimp Farming (MSF) merupakan salah satu teknologi untuk pengembangan budidaya vaname. MSF ini tidak memerlukan lahan, modal yang banyak dan dapat meningkatkan nilai produktivitas budidaya udang. Kendala yang di hadapi dalam pengembangan MSF salah satunya adalah manajemen kualitas air. Kualitas air pada kolam budidaya vaname dipengaruhi oleh adanya komunitas mikroba yang biasa disebut biofilm. Keberadaan biofilm dalam budidaya vaname berperan dalam siklus nutrisi dan mempertahankan kualitas air. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika biofilm dan hubungannya dengan dinamika kualitas air dalam kolam budidaya vaname dengan sistem MSF. Metode dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di kolam Millennial Shrimp Farming bertempat di Kolam Udang Millennial Shrimp Farming milik UD. Nusantara Agro Mandiri dan pengukuran kualitas air dilakukan di Laboratorium Perikanan Air Tawar Sumber Pasir, Universitas Brawijaya dan Laboratorium Pengujian Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Tahapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian ini yaitu peletakan substrat geomembran sebagai media tumbuh biofilm, pengukuran kualitas air, pengambilan sampel biofilm, pengukuran properti biofilm (berat basah, kandungan air intersiti dan ketebalan biofilm), analisis Total Plate Count, analisis struktur biofilm, analisis kandungan nutrien (amonia, nitrat, nitrit dan fosfat) di dalam biofilm dan di air kolam. Adapun hasil dari penelitian ini diantaranya dari hasil pengukuran ketebalan biofilm pada kolam berkisar dari 0,00068-0,00667 gr/cm2. Hasil rata-rata nilai kadar air pada biofilm pada kolam 1, 2, dan 3 diantaranya yaitu 92%, 91%, dan 94%. Struktur pembentukan biofilm dari hasil analisi SEM dan pewarnaan diperoleh hasil yang berbeda. Kandungan ion TAN, nitrit, nitrat dan othoposfat yang ada di biofilm berkisar dari 0-7384,6 mg/l, 0 – 461,5 mg/l, 0 – 129230,8 mg/l, 0-36200 mg/l, 0-54778 mg/l. Identifikasi plankton yang ditemukan sebanyak 7 genus dari 4 kelas selama kegiatan budidaya berlangsung yaitu kelas diatom (1 genus), Chlorophyceae (4 genus), Cyanophyceace (1 genus) dan zooplankton (1 genus). Hasil TPC menunjukan kelimpahan bakteri di biofilm lebih tinggi dibandingakn di air. Hasil pengukuran parameter kualitas air diantaranya suhu (26,73 – 32,030C), kecerahan (28,22 – 77,50 cm), kecepatan arus (0,1-0,4 m/s), TDS (3477 – 3843 mg/l), DO (6,30 – 9,60 mg/l), salinitas (26,13 – 35,60 ppt), BOD (6,12 – 8,68 mg/l). Adapaun hasil dari parameter kimia air yaitu TAN (0-7,93mg/l), nitrat (1,4 - 97 mg/l), nitrit (0,001-70,53), othofosfat (0,11-17,11 mg/l) dan H2S (0,001 mg/L). Kandungan ion-ion nutrien (amonia, nitrat, nitrit dan fosfat) yang ada di dalam matrik biofilm memiliki koensentrasi lebih tinggi dibandingan konsentrasi ion-ion yang ada di air. Hasil uji korelasi antara parameter kualitas air dengan kelimpahan biofilm diperoleh hasil negative (orthofosfat, pH, arusa dan TDS) dan positif (TOM, nitrat, nitrit, TAN, oksigen terlarut, suhu, salinitas, kecerahan dan BOD). Pada hasil hubungan korelasi kelimpahan plankton dan kualitas air yang bernilai positif (orthofosfat, TOM, TAN, suhu, salinitas, arus, TDS dan BOD) dan s hasil negative terdapat (nitrit, pH, nitrat, Do dan kecerahan).