Penerapan Lean Manufacturing Untuk Meminimize Waste Pada Proses Perakitan Plastic Box 260 Menggunakan Metode Vsm Dan Ahp

Main Author: Ratlalan, Roberth Marshall
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/1949/1/Ratlalan%2C%20Roberth%20Marshall.pdf
http://repository.ub.ac.id/1949/
Daftar Isi:
  • PT. X merupakan salah satu perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer yang berlokasi di kabupaten malang. Objek yang diteliti adalah proses perakitan plastic box 260. Menghadapi persaingan industri, PT. X berfokus pada proses manufacturing suatu aktivitas yang memberikan nilai tambah dengan meningkatkan keuntungan dengan mengurangi atau menghilangkan waste. Analisa menggunkan lean manufacturing merupakan suatu pendekatan secara sistematis dengan fungsi mengidentifikasi dan menghilangkan waste untuk mengejar keunggulan, kesempurnaan dan membuat produk sesuai dengan permintaan atau keinginan konsumen. Penelitian ini menggunakan beberapa metode diantaranya Value Stream Mapping (VSM), Waste Relationship Matrix (WRM), Waste Assessment Questionaire (WAQ) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). WRM digunakan untuk mengukur hubungan yang terjadi antar waste dalam bentuk presentase sehingga dapat mengetahui waste yang terjadi terhadap waste yang lainnya. WAQ digunakan untuk mengalokasikan sumber waste yang membedakan antara besar tiap waste yang terjadi. Analisa menggunakan WRM dan WAQ diambil presentase 3 terbesar. AHP digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kriteria pembobotan dari waste yang memiliki peringkat tertinggi. Analisa juga dilakukan dengan membandingkan takt time dan standard time, apabila standard time melebihi takt time akan dianalisa menggunakan fishbone diagram. Usulan rekomendasi perbaikan yang diberikan berdasarkan analisa waste dengan 3 terbesar (unccesarry inventory, overproduction, dan motion), perhitungan takt time, dan AHP adalah menerapkan 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke), menerapkan forecasting, penambahan fasilitas kerja berupa pendingin ruangan, kegiatan maintenance berupa preventive maintenance, penambahan alat dan mesin, dan desain layout tata letak lantai produksi.