Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Daun Kari (Murraya koenigii) terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila secara In Vitro
Main Authors: | Putri, Viera Chintania, Prof. Dr. Ir. Sri Andayani, M.S., Ir. Ellana Sanoesi, M.P. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194899/1/Viera%20Chintania%20Putri.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194899/ |
Daftar Isi:
- Penyakit pada ikan sering menjadi kendala dalam kegiatan budidaya. Salah satu jenis penyakit yang menyerang organisme air ini disebabkan oleh bakteri. Penanggulangan yang dilakukan dalam usaha ini biasanya menggunakan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Penggunaan bahan kimia secara terus menerus dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap organisme maupun lingkungannya. Oleh sebab itu, dilakukan upaya penggunaan bahan alami sebagai alternatif dalam mengatasi penyakit pada ikan. Salah satu bahan alami yang dapat berfungsi sebagai antibakteri ialah daun kari (Murraya koenigii). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar daun kari (Murraya koenigii) terhadap pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila dan dosis terbaiknya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Universitas Brawijaya, Malang pada tanggal 23 Maret – 20 April 2022. Metode yang dilakukan dalam peneltian merupakan metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis ekstrak daun kari terhadap bakteri A. hydrophila secara langsung. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 2 kontrol dengan 3 ulangan. Dosis perlakuan yang digunakan sebesar 125 ppm (A), 140 ppm (B), 155 ppm (C), 170 ppm (D), dan 185 ppm (E) serta penggunaan antibiotik chloramphenicol 30 ppm sebagai kontrol positif dan tanpa pemberian ekstrak sebagai kontrol negatif. Penentuan dosis dilakukan dengan Uji MIC (Minimum Inhibitory Concentration). Parameter uji dalam penelitian ini ialah hasil pengamatan zona bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram pada permukaan media yang sudah diinokulasi bakteri A. hydrophila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar daun kari (M. koenigii) memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Pengamatan zona hambat dilakukan setelah pengamatan selama 24–48 jam. Hasil rata-rata zona bening yang didapat dalam penelitian adalah sebesar 7,85 mm pada Perlakuan A (125 ppm), 9,25 mm pada Perlakuan B (140 ppm), 9,85 pada Perlakuan C (155 ppm), 11,75 mm pada Perlakuan D (170 ppm), dan 13,20 mm pada Perlakuan E (185 ppm). Bentuk hubungan yang diperoleh dalam penelitian ialah linier dengan persamaan y = - 3259 + 0,088x dan koefisien R2 = 0,92. Data di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis ekstrak kasar daun kari (M. koenigii) yang diberikan, maka respon zona hambat yang terbentuk juga semakin besar. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak kasar daun kari (M. koenigii) berpengaruh untuk menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Dosis terbaik sebesar 185 ppm dengan hasil zona hambat tertinggi 13.71 mm.