Analisa Keseimbangan Permintaan Dan Penawaran Kredit Modal Kerja Umkm Di Indonesia: Pendekatan Metode Persamaan Simultan

Main Authors: Hasanah, Uswatun, Setyo Tri Wahyudi,, SE., MEc., Ph.D.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194876/1/Uswatun%20Hasanah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194876/
Daftar Isi:
  • Kredit modal kerja adalah jenis kredit yang mendominasi penyaluran kredit bank umum konvensional di Indonesia. Terbukti hingga pada tahun 2019, 46,21% penyaluran kredit BUK merupakan penyaluran KMK sedangkan sisanya adalah penyaluran kredit investasi dan kredit konsumsi. Hal tersebut menunjukkan bahwa KMK memiliki kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia, tidak terkecuali bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM merupkan jenis usaha yang mendominasi dunia usaha di Indonesia. Terbukti hingga tahun 2018, 99,99% dunia usaha Indonesia merupakah unit usaha UMKM. Jumlah yang mendominasi tersebut menyebabkan UMKM memiliki peran yang penting bagi perekonomian Indonesia, di mana 60% PDB Indonesia adalah kontribusi UMKM serta 97% tenaga kerja Indonesia adalah tenaga kerja UMKM. Mengingat pentingnya penyaluran KMK serta pentingnya peran UMKM di Indonesia maka diperlukan penyaluran KMK UMKM yang optimal sehingga UMKM dapat meningkatkan produktivitasnya yang pada akhirnya perekonomian Indonesia akan semakin maju. Namun pada kenyataannya penyaluran KMK UMKM cenderung rendah, terbukti pada tahun 2018, porsi KMK UMKM hanya sebesar 13,75% sedangkan porsi KMK Non UMKM, KI Non UMKM dan kredit konsumsi masing-masing sebesar 33,70%, 20,15%, dan 27,83%. Data tersebut sesuai dengan hasil survei Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan BI yang menyatakan 60-70% UMKM masih kesulitan dalam mengakses kredit perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keseimbangan permintaan dan penawaran KMK UMKM di Indonesia dengan menggunakan pendekatan persamaan simultan dengan metode Two Stage Least Square (TSLS). Adapun faktor penentu pada sisi permintaan terdiri dari Suku Bunga Kredit Modal Kerja (SBK MK), Produk Domestik Bruto Riil, dan inflasi. Sedangkan factor penentu sisi penawaran terdiri dari SBK MK, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loans kredit UMKM (NPL UMKM). Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki pengaruh yang sesuai dengan hipotesis, di mana variabel SBK MK memiliki pengaruh negatif terhadap permintaan KMK UMKM dan berpengaruh positif terhadap penawaran KMK UMKM. Variabel DPK berpengaruh positif terhadap penawaran KMK UMKM, NPL UMKM berpengaruh negatif terhadap penawaran KMK UMKM, variabel PDB riil berpengaruh positif terhadap permintaan KMK UMKM, dan variabel inflasi berpengaruh negatif terhadap permintaan KMK UMKM. Pengaruh variabel- variabel tersebut menyebabkan kurva penawaran dan permintaan KMK UMKM bergeser, misalnya peningkatan jumlah DPK dan PDB Riil menyebabkan meningkatnya nilai SBK MK dan KMK UMKM keseimbangan karena DPK yang meningkat menyebabkan kurva penawaran KMK UMKM bergeser ke kanan dan nilai PDB Riil yang meningkat juga menyebabkan kurva permintaan KMK UMKM bergeser ke kanan.