Implementasi Mqtt Broker Dengan Kemampuan Auto Scaling Pada Internet Of Things
Main Authors: | Harnanta, Kevin Jonathan, Adhitya Bhawiyuga, S.Kom., M.Sc.,, Achmad Basuki, S.T, M.MG, Ph.D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194843/1/0520150217-Kevin%20Jonathan%20Harnanta.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194843/ |
Daftar Isi:
- Internet of Things merupakan suatu topik pembahasan yang berkembang sangat pesat saat ini. Hal ini juga berdampak terhadap pertumbuhan perangkat IoT yang semakin hari semakin banyak. Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam komunikasi antar perangkat IoT adalah MQTT. Dalam komunikasi perangkat-perangkat tersebut saling terhubung dengan perantara MQTT broker. Namun seiring dengan pertumbuhan perangkat IoT yang melakukan permintaan koneksi ke MQTT broker, MQTT broker mengalami penurunan sumber daya, dan menjadi titik poin kegagalan tunggal. Oleh karena itu dibutuhkan MQTT broker yang mampu memiliki kemampuan auto scaling sehingga mampu beradaptasi terhadap pertumbuhan permintaan koneksi dari perangkat-perangkat IoT. Pada implementasinya MQTT broker diletakkan di dalam kontainer dan dilakukan orkestrasi dengan kubernetes sehingga memiliki kemampuan autoscaling. Pada pengujian dilakukan perbandingan antara MQTT broker dengan kemampuan auto scaling dan tanpa kemampuan auto scaling. Pengujian dilakukan dengan mengukur jumlah maksimal klien yang dapat terkoneksi, dan jumlah koneksi terputus pada saat pengujian dijalankan. Hasilnya MQTT broker dengan kemampuan auto scaling dapat menerima permintaan koneksi dari klien 27% lebih baik daripada MQTT broker tanpa kemampuan auto scaling. Sedangkan pada pengukuran jumlah koneksi yang terputus, MQTT broker dengan kemampuan auto scaling mampu memberikan 54.42% koneksi terputus lebih sedikit daripada MQTT broker tanpa kemampuan auto scaling.