Uji Daya Hambat Ekstrak Kasar Bunga Telang (Clitoria ternatea) Terhadap Bakteri Vibrio parahaemolyticus Secara In-Vitro
Main Authors: | Afrizha, Satya Adzarnanda, Prof. Dr. Ir. Arief Prajitno, MS, Ir. Heny Suprastyani, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194842/1/Satya%20Adzarnanda%20Afrizha.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194842/ |
Daftar Isi:
- Budidaya ikan tidak akan lepas dari permasalahan penyakit baik secara infeksi maupun non infeksi. Pernyakit bakterial yang sering menyerang udang dan ikan laut adalah bakteri Vibrio parahaemolyticus merupakan patogen utama pada ikan air laut maupun udang. Bakteri ini menyebabkan timbulnya penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) atau sering dikenal sebagai Early Mortality Syndrome (EMS) pada udang. Gejala klinis yang muncul pada ikan yang terinfeksi bakteri ini yaitu pembusukan pada sirip, borok pada bagian tubuh, dan mulut memerah. Serangan dari bakteri ini mampu mengakibatkan kematian ikan dan udang dalam waktu yang singkat dan dalam jumlah yang besar. Salah satu alternative yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini untuk menghindari penggunaan yang meluas dari antibiotik adalah menggunakan antibiotic alami seperti bunga telang. Bunga telang mengandung senyawa antibakteri yaitu flavonoid, alkaloid dan tanin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Sentra Ilmu Hayati, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak kasar bunga telang terhadap bakteri V. parahaemolyticus secara in-vitro. Metode penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan penelitian dilakukan dengan 5 perlakuan, 3 ulangan dan 2 kontrol. Dosis ekstrak bunga telang yang digunakan yaitu A (25 ppm), B (50 ppm), C (75 ppm), D (100 ppm) dan E (125 ppm). Control positif menggunakan antibiotik kloramfenikol 30 ppm dan control negative tanpa perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya zona bening pada sekitar kertas cakram dan menghasilkan ukuran diameter zona bening tertinggi pada perlakuan E (125 ppm) dengan rerata zona hambat sebesar 11,37 ± 1,00 mm. Dosis yang menghasilkan ukuran diameter zona bening terendah didapatkan pada perlakuan A (25 ppm) dengan rerata zona hambat sebesar 8,3 ± 0,52 mm. Hubungan antara dosis ekstrak bunga telang dengan ukuran zona hambat menghasilkan pola linier dengan persamaan y = 0,0219x + 6,6841 dan koefisien R2 = 0,8289. Koefisien R2 menunjukkan daya hambat bakteri ekstrak bunga telag terhadap bakteri V. parahaemolyticus sebesar 82% Kesimpulan hasil penelitian bahwa ekstrak kasar bunga telang (C. ternatea) mampu membunuh bakteri V. parahaemolyticus secara in-vitro. Hal tersebut dikarenakan senyawa yang terkandung didalam bunga telang yang bersifat sebagai antibakteri. Diameter zona hambat ekstrak bunga telang. Diameter zona hambat ekstrak bunga telang berkisar 8,3-11,37 mm. Hasil ini termasuk dalam kategori sedang-kuat. Ekstrak kasar bunga telang telah dibuktikan bakteriosidal atau dikategorikan dapat membunuh bakteri V. parahaemolyticus.