Identifikasi Sebaran Kelimpahan Serta Jenis Mikroplastik Pada Permukaan Air Dan Sedimen Di Sungai Biru Kota Batu
Main Authors: | Fajrin, Rismawati, Dr. Ir. Supriatna, M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194797/1/Rismawati%20Fajrin.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194797/ |
Daftar Isi:
- Sungai Biru terletak di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sungai ini berada didalam kawasan wisata Coban Talun yang kawasan sekitar sungai adalah hutan primer yang telah beralih fungsi menjadi ladang masyarakat. Sungai Biru merupakan hulu dari Sungai Brantas sehingga jika terjadi pencemaran khususnya mikroplastik akan mempengaruhi sungai selanjutnya. Mikroplastik adalah hasil dari proses degradasi yang terjadi pada plastik berukuran besar yang terpecah menjadi ukuran < 5mm karena faktor suhu, organisme dan arus air. penelitian ini dilaukan untuk mengetahui jumlah kelimpahan dan jenis mikroplastik yang terkandung didalam perairan dan sedimen Sungai Biru. Mengetahui perbedaan kelimpahan jumlah mikroplastik antar stasiun 1, stasiun 2 dan stasiun 3. Menganalisis hubungan kelimpahan mikroplastik antara kelimpahan di perairan dan sedimen dan mengetahui seberapa kuat hubungan tersebut. Penelitian ini di mulai pada tanggal 10 Januari 2022 hingga 6 Mei 2022. Perlakuan dan identifikasi pada sampel mikroplastik dilakukan di Laboratorium Hidrobiologi Divisi Lingkungan dan Bioteknologi. Selain itu uji FT-IR dilakukan di Laboratorium kimia milik UIN Malang. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas air seperti suhu, pH, DO, dan TDS, untuk mengetahui pengaruh nilai kualitas air terhadap proses degradasi mikroplastik. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan menggunakan metode penelitian deskriptif yang menggunakan data primer dan data sekunder untuk menunjang hasil penelitian. Titik pengambilan sampel untuk stasiun 1 memiliki titik koordinat -7°47‟30.3” LS dan 112°30‟14.3” BT. Stasiun 2 memiliki titik koordinat -7°47‟40.9” LS dan 112°30‟11.4” BT dan stasiun 3 dengan titik koordinat -7°47‟40.8” LS dan 112°30‟23.4” BT. Pengambilan sampel dengam menggunakan plankton net 25 μm yang kemudian dimasukan kedalam botol ukuran 600 ml dan diberi perlaukan yang kemudian di tambah larutan H2O2 dan diidentifikasi. untuk sampel sedimen digunaan sebanyak 500 gr yang kemudian akan di beri perlakuan dengan menambahkan larutan H2O2, Fe dan NaCl kemudian diidentifikasi. Setelah diidentifikasi selanjutnya akan dilakukan analisis data menggunakan one-way ANOVA untuk dilaukan uji beda yang dilanjutkan dengan analisis korelasi person untuk mengetahui hubungan kelimpahan mikroplastik pada sampel air dan sedimen yang dibantu software SPSS 21. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa Sungai Biru mengandung 4 jenis mikroplastik pada air dan sedimen yaitu jenis fragmen, film, fiber dan pelet. Berdasarkan perhitungan kelimpahan jumlah diketahui bahwa fragmen memiliki kandungan paling tinggi dengan jumlah kelimpahan rata-rata sebesar 1288.80 partikel/m3 pada sampel air dan 2440.54 partikel/m3 pada sampel sedimen. jenis terendah adalah fiber yang ditemukan pada sampel air sebesar 33.33 partikel/m3 dan pada sampel sedimen sebesar 11.78 partikel/m3. Berdasarkan hasil analisis uji perbedaan menggunakan one-way ANOVA diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan pada jumlah rata-rata mikroplastik antar stasiun yang dapat diartikan nahwa kelimpahan mikroplastik antar stasiun homogen. Untuk hasil analisis korelasi person menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara jumlah kelimpahan mikroplastik pada perairan dan sedimen. dari hasil penelitian menunjukan jumlah mikroplastik cukup banyak khususnya untuk jenis fragmen maka diharap adanya pengelolaan dan pemanfaatan kawasan sekitar sungai sehingga Sungai Biru dapat terjaga kemurniannya dan menurun jumlah pencemaran mikroplastik.