Manajemen Pembelajaran Sekolah Pasca Pandemi Covid-19 (Studi pada SMK Negeri 1 Ngawi)
Main Authors: | Sulistyowati, Elin Dian, Dr. Ainul Hayat, S.Pd, M.Si, Rispa Ngindana, S.AP, M.AP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194756/1/Elin%20Dian%20Sulistyowati.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194756/ |
Daftar Isi:
- Salah satu cara untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) bagi peserta didik adalah melalui penerapan manajemen pembelajaran yang baik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berlokasi di SMK Negeri 1 Ngawi. Fokus penelitian ini adalah (1) Manajemen pembelajaran sekolah pasca pandemi Covid-19 berdasarkan teori manajemen George R. Terry, dan (2) Faktor penghambat dan pendukung kegiatan tersebut. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumen. Analisis data penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan manajemen pembelajaran sekolah di SMK Negeri 1 Ngawi menggunakan sistem POAC : (1) Planning berupa persiapan (rapat dan assesmen diagnostik), dan penyusunan (program tahunan, program semester, silabus, RPP); (2) Organizing berupa penyusunan struktur organisasi dan pembagian tugas; (3) Actuating berupa kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup; dan (4) Controlling berupa supervisi akademik dan supervisi klinis. Adapun faktor penghambat internal manajemen pembelajaran SMK Negeri 1 Ngawi pasca pandemi Covid-19, antara lain : (1) manajemen waktu yang kurang tepat; (2) tidak ada bagan struktur organisasi manajemen pembelajaran secara fisik; (3) kurangnya kompetensi guru dalam pengelolaan kelas; dan (4) adanya pergantian Kepala Sekoolah. Sedangkan faktor penghambat eksternal meliputi : (1) dampak Covid-19; dan (2) adanya regulasi menteri. Selain itu, faktor pendukung internal, antara lain : (1) adanya pelatihan/workshop dari sekolah; (2) adanya tupoksi pembagian tugas yang jelas, (3) regulasi sekolah bersifat fleksibel; dan (4) adanya sikap kooperatif guru. Sedangkan faktor pendukung eksternal meliputi : (1) adanya program MGMP; dan (2) adanya monev dari Cabang Dinas Pendidikan.