Analisis Kualitas Air dan Mikroplastik Kawasan Konservasi Mangrove Pantai Blekok, Kabupaten Situbondo

Main Authors: Ibdiah, Raudatul, Dr. Uun Yanuhar, S.Pi., M.Si., Evellin Dewi Lusiana, S.Si., M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194723/1/Raudatul%20Ibdiah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194723/
Daftar Isi:
  • Wilayah pesisir menjadi tempat penyimpanan terakhir limbah hasil kegiatan di wilayah perkotaan dan pedesaan yang disalurkan melalui jalur air ke daerah tepi laut dan lautan lepas. Kawasan konservasi mangrove Pantai Blekok merupakan ekowisata pelestarian burung air dan mangrove yang juga terdapat anak sungai bermuara ke tepi laut, yang membawa racun dari limbah rumah tangga, limbah modern, limbah hortikultura, dan limbah hewan dari peternakan. Di sisi lain, kehadiran mikroplastik akan menurunkan kualitas hidup biota perairan. Dengan demikian, kajian terhadap kualitas air (fisika, kimia, dan biologi) dan mikroplastik pada air dan sedimen di kawasan konservasi mangrove Pantai Blekok, Kabupaten Situbondo penting untuk dilakukan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survei dengan pendekatan deskriptif. Penentuan titik sampling menggunakan teknik purposive random sampling dengan 3 stasiun. Variabel penelitian yang diamati meliputi parameter kualitas air fisika (suhu, TDS, TSS, TOM), kimia (pH, DO, CO2, BOD, nitrat, amonia, orthofosfat, salinitas), biologi (plankton), dan mikroplastik. Identifikasi mikroplastik dilakukan menggunakan mikroskop. Kegiatan penelitian dilakukan pada pada bulan Februari - April 2022. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, nilai kualitas air pada stasiun 1, 2, dan 3 secara berturut-turut yaitu parameter suhu 30oC, 29,6oC, 29,47oC; TDS 3003,33 mg/L, 2089,33 mg/L, 2083 mg/L; TSS 0,0330 mg/L, 0,050 mg/L, 0,0046 mg/L; pH 7.59, 7.70, 7.61; DO 4,62 mg/L, 4,79 mg/L, 4,99 mg/L; BOD 3,86 mg/L, 3,78 mg/L, 3,66 mg/L; nitrat 0,953 mg/L pada stasiun 2; amonia 0,124 mg/L, 0,083 mg/L, 0,091 mg/L; dan salinitas 28,20 ppt, 25,37 ppt, 23,90 ppt; berada dalam kisaran optimum. Di sisi lain, TOM 53,51 mg/L, 65,54 mg/L, 41,91 mg/L; CO2 24,63 mg/L, 23,07 mg/L, 19,30 mg/L, dan nitrat 0,0280 mg/L pada stasiun 1, 0,1237 mg/L pada stasiun 3 tidak ideal. Kondisi perairan berdasarkan orthofosfat berstatus eutrofik sebesar 0,188 mg/L, 0,242 mg/L, 0,244 mg/L, dan oligotrofik berdasarkan kelimpahan plankton 536,47 sel/mL, 449,04 sel/mL, 183,12 sel/mL. Penilaian indeks setiap stasiun yaitu keanekaragaman stasiun 1 dan 2 rendah, stasiun 3 sedang. Keseragaman stasiun 1 dan 2 rendah, stasiun 3 tinggi. Dominasi stasiun 1, 2, dan 3 tidak ada genus yang mendominasi. Kelimpahan mikroplastik air sebesar 765,32 partikel/L, 761,67 partikel/L, 643,19 partikel/L; mikroplastik sedimen 10,60 gr/L, 27,15 gr/L, 18,81 gr/L. Kesimpulan penelitian ini, rata-rata parameter kualitas air berada dalam kondisi optimum. Jenis mikroplastik yang ditemukan yaitu fragmen, film, fiber, dan foam. Saran yang dapat diberikan yaitu membuat pengelolaan limbah industri sesuai kebutuhan baku mutu pengelolaan limbah sebagai upaya menjaga kondisi perairan dari pencemaran bahan organik maupun mikroplastik dan mengurangi penggunaan plastik sehingga meminimalisir limbah plastik yang kemudian menurunkan kelimpahan mikroplastik dan dapat menjaga keberlangsungan hidup organisme perairan.