Budaya “Tman Penen” Sebagai Modal Sosial Dan Dampaknya Terhadap Pencegahan Dan Pengentasan Kemiskinan (Studi Kasus Di Desa Lanaus, Timor Tengah Utara, Ntt)
Main Authors: | Kono, Kanisius, Dr. Ir. Edi Susilo, MS, Prof. Dr. Ir. Sanggar Kanto, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194618/1/Kanisius%20Kono.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194618/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya tman penen sebagai modal sosial masyarakat yang berdampak pada pencegahan dan pengentasan kemiskinan di Desa Lanaus, TTU, NTT. Penelitian ini pun menyorot masalah keterbatasan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat miskin. Rendahnya akses pendidikan tinggi menyebabkan masyarakat miskin terutama anak-anak kekurangan kesempatan untuk keluar dari perangkap kemiskinan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan case study (studi kasus). Pengambilan data penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Melalui metode purposive sampling, peneliti menetapkan 10 orang sebagai informan penelitian, yang terdiri dari 1 orang informan utama, 4 orang informan kunci dan 5 orang informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) budaya tman penen adalah kebiasaan kumpul keluarga untuk mendukung anak-anak melanjutkan pendidikan tinggi, (2) kebiasaan kerja sama dilaksanakan dalam semangat persaudaraan, kekeluargaan dan kekerabatan sehingga tergolong “modal sosial yang mengikat”, (3) budaya tman penen memiliki dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung budaya tman penen meliputi meringankan beban finansial pendidikan, membuka akses dan pemerataan pendidikan tinggi, dan memotivasi keluarga dan anak-anak. Sementara itu, dampak tidak langsung budaya tman penen tampak dalam adanya peningkatan sumber daya manusia, memudahkan pencarian kerja, kemandirian hidup, perubahan kondisi hidup dan adanya dampak psiko-sosial masyarakat. Dengan demikian, peningkatan sumber daya manusia melalui budaya tman penen mendorong masyarakat keluar dari kemiskinan.