Implementasi Low Power System Pada Protokol Universal Plug and Play (UPnP) Pada Sensor Dan Aktuator Untuk Otomasi Lampu

Main Author: Nur Ardiansah, Surya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194447/1/Surya%20Nur%20Ardiansah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194447/
Daftar Isi:
  • Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi ini akan mempengaruhi manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi ini, diharapkan dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam semua aspek kehidupan. Salah satu perkembangan teknologi ini adalah smart home. Muncul permasalahan ketika akan menggunakan smart home, yaitu penggunaan daya listrik dan banyaknya jenis perangkat yang digunakan pada smart home. Metode low power system digunakan pada penelitian ini untuk efisiensi penggunaan daya listrik dengan meminimalisir resource yang tidak digunakan pada sistem pada software-level. Efisiensi ini dicapai dengan mematikan service yang tidak digunakan sampai pada titik terbawah sistem dapat bekerja secara normal. Protokol UPnP dipilih karena sifatnya yang flexible. Dikarenakan banyaknya jenis komponen-komponen smart home, maka dibutuhkan banyak kendali dan konfigurasi pada setiap komponennya untuk saling terhubung. Hal ini dapat diatasi dengan UPnP yaitu addressing dan disocvery-description. Dengan fitur tersebut, dimungkinkan untuk membuat sistem terhubung tanpa perlu konfigurasi secara manual (zeroconf). Penulis menggunakan mikrokontroller Raspberry Pi sebagai pusat pemrosesan informasi, sensor gerakan (PIR) dan sensor intensitas cahaya (LDR) sebagai masukan data untuk sistem, dan sebuah lampu sebagai aktuator. Control point dapat mencari, menerima, dan memerintah setiap komponen dalam sistem. Dengan menggunakan metode low power system, masing-masing device (Sensor PIR, Sensor LDR, Control Point) masing-masing dapat efisiensi daya sebesar 38,25%, 37,61%, dan 30,85%. Dikarenakan mengurangi resource yang digunakan, maka terdapat konsekuensi penambahan delay yang semula rata-rata 374,46ms menjadi 732,77ms atau selisih 33,8%.