Hubungan Antara Faktor Sosiodemografi Dengan Tingkat Pengetahuan Pasien Swamedikasi Parasetamol Di Apotek Kota Malang

Main Authors: Nazar, Stella Octavia Sandra, apt. Efta Triastuti,, M.Farm.Klin., PhD., apt. Tamara Gusti E.,, S. Farm., M.Farm.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194409/1/Stella%20Octavia%20Sandra%20Nazar.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194409/
Daftar Isi:
  • Pada tahun 2021 sebanyak 84,23% penduduk melakukan swamedikasi (pengobatan sendiri) pada penyakit ringan. Parasetamol termasuk golongan Obat Bebas dengan indikasi sebagai analgesik dan antipiretik. Pada penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko berupa hepatotoksik dan hipersensitivitas dalam penggunaan jangka panjang serta dosis lebih dari 4 gram. Pengetahuan merupakan salah satu hal terpenting untuk menentukan suatu tindakan seperti swamedikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya korelasi antara faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan pasien swamedikasi parasetamol oral di Apotek Kota Malang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan untuk Apotek dilakukan secara cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat Kota Malang yang melakukan swamedikasi parasetamol pada kategori baik (48%), cukup (40%), dan kurang (12%). Hasil uji korelasi pada penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan secara statistik antara usia (p=0,012), jenis kelamin (p=0,001), tingkat pendidikan (p=0,000), tingkat penghasilan (p=0,003), dan jenis pekerjaan (0,004) dengan tingkat pengetahuan pasien swamedikasi dengan nilai signifikansi < 0,05 dan koefisien korelasi menunjukkan sangat lemah antara usia (ρ=0,194), jenis pekerjaan (ρ=0,187), dan tingkat penghasilan (ρ=0,231) dengan tingkat pengetahuan, koefisien korelasi menunjukkan sedang antara jenis kelamin (ρ=0,343), dan tingkat pendidikan (ρ=0,395) dengan tingkat pengetahuan.