Analisis Temporal Status Kualitas Air Hulu Sungai Brantas dengan Metode Storet dan Principal Component Weighted Index (PCWI)

Main Authors: Primadhita, Maria Alfonsa Okta, Evellin Dewi Lusiana, S.Si., M.Si
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194393/1/Maria%20Alfonsa%20Okta%20Primadhita.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194393/
Daftar Isi:
  • Sungai merupakan aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu menuju hilir. Sungai sering dimanfaatkan untuk aktivitas manusia seperti kebutuhan mandi, mencuci, dan memasak air. Maka dari itu, sungai rentan mengalami pencemaran akibat dari aktivitas manusia. Sungai Brantas merupakan aliran sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Sungai Bengawan Solo. Aliran sungai ini memiliki mata air yang terletak di Kota Batu dan memiliki 3 wilayah hulu sungai yaitu Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Blitar. Kondisi lokasi di sekitar hulu Sungai Brantas dimanfatkan sebagai area pemukiman dan pertanian. Pemanfaatan daerah sekitar hulu Sungai Brantas ini menyebabkan penurunan kualitas air di hulu Sungai Brantas sehingga menjadi sungai yang tercemar. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi kualitas air di hulu Sungai Brantas pada tahun 2012-2021 dengan menggunakan metode Storet dan Principal Component Weighted Index (PCWI) serta melihat hubungan kedua metode tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer berupa survei langsung ke titik lokasi pengamatan dan data sekunder berupa data kualitas air yang diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Surabaya pada tahun 2012-2021. Data sekunder yang diambil berupa 6 titik koordinat pengambilan sampel yakni Sumber Brantas, Jembatan Brantas, Jembatan Pendem, Jembatan Sengguruh, Jembatan Brawijaya, dan Jembatan Trisula. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu suhu, kekeruhan, TSS, TDS, DHL, pH, DO, BOD, COD, amonia, nitrat, nitrit, total fosfat dan total coliform. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode interpolasi, metode storet dan Principal Component Weighted Index (PCWI). Hasil dari analisis menggunakan metode Storet yaitu kondisi kualitas air di hulu Sungai Brantas termasuk ke dalam kategori tercemar berat. Sedangkan, hasil analisis menggunakan metode PCWI yaitu kondisi kualitas air di hulu Sungai Brantas termasuk ke dalam kategori tercemar ringan sampai dengan tercemar berat. Parameter dominan yang berpengaruh di hulu Sungai Brantas pada tahun 2012-2021 adalah TDS, DHL, dan suhu. Hasil analisis hubungan metode Storet dengan PCWI di Hulu Sungai Brantas pada tahun 2012-2021 menunjukkan asosiasi kedua indeks bersifat lemah. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis kedua metode tersebut yaitu bahwa status kualitas air di hulu Sungai Brantas pada tahun 2012-2021 termasuk ke dalam kategori tercemar ringan hingga tercemar berat. Saran untuk penelitian ini status kualitas air di hulu Sungai Brantas sudah terjadi perbaikan dari tahun ke tahun meskipun belum memenuhi baku mutu sehingga pemantauan dan pengelolaan kualitas air di Hulu Sungai Brantas dapat dipertahankan.