Analisis Kesehatan Mangrove Untuk Rekomendasi Kegiatan Rehabilitasi di Kawasan Clungup Barat, Kabupaten Malang

Main Authors: Al Azzami, Geraldi, Dhira Khurniawan Saputra, S.Kel., M.Sc, M. Arif Asadi, S.Kel.,M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194307/1/Geraldi%20Al%20Azzami.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194307/
Daftar Isi:
  • Hutan mangrove merupakan ekosistem pendukung penting utama bagi kehidupan pesisir dan laut. Fungsi hutan mangrove dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu fungsi fisik, fungsi ekologis, dan fungsi ekonomi. Berdasarkan data yang dirilis oleh KLHK 2021 menunjukkan bahwa terdapat perubahan luasan yang cukup signifikan berdasarkan Peta Mangrove Nasional tahun 2013-2019 yang sebelumnya 3,331,245 Ha dan dilakukkan pemutakhiran ditahun 2021 menjadi 3,364,080 Ha yang dimana hal ini menunjukan kenaikan luasan eksisting seluas 52,835 Ha. Dalam hal ini penelitian berikut bertujuan untuk menganalisis status kondisi kesehatan komunitas mangrove serta memberikan informasi dan kontribusi terkait strategi upaya perencanaan rehabilitasi di Kawasan Clungup Barat, Kabupaten Malang. Metode sampling yang digunakan yaitu stratified random sampling. Analisis vegetasi komunitas mangrove dianalisis secara deskriptif mengenai parameter vegetasi dan juga kondisi lingkungan berupa kualitas air yang dilakukan pada saat survey lapang. Metode pengamatan yang digunakan adalah Hemispherical photography dengan pengaplikasian MonMang2. Pada daerah plot penelitian ditemukan 8 jenis spesies mangrove yang terdiri dari Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops decandra, Ceriops tagal, Sonneratia alba, Rhizophora apiculate, Rhizophora Mucronata dan Xylocarpus granatum dan didominasi oleh substrat lumpur. Dapat dikatakan bahwa Pantai Clungup bagian Barat secara keseluruhan memiliki kondisi kesehatan mangrove dalam kategori yang cukup baik dengan rata-rata berkisar 30 – 60% sesuai kategori kesehatan mangrove. Konsep kegiatan rehabilitasi yang dapat dilakukan dalam kawasan secara mikro yaitu dengan menguji penanaman kecil untuk memastikan kondisinya sesuai dengan spesies yang diinginkan dibandingkan penanaman secara masal. Spesies mangrove dapat diuji diplot kecil yang rapat pada ketinggian strata yang tepat.