Analisis Hubungan Kandungan Silika Dengan Kelimpahan Diatom Di Wilayah Perairan Pantai Lekok, Kabupaten Pasuruan

Main Authors: Dianasari, Erni, Prof. Dr. Ir. Endang Yuli H,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194190/1/Erni%20Dianasari.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194190/
Daftar Isi:
  • Kemajuan industri di daerah Pasuruan dan sekitarnya berlangsung cukup pesat. Peningkatan jumlah industri selalu berkaitan dengan pertambahan jumlah limbah yang dibuang ke perairan. Selain itu tingginya jumlah penduduk di wilayah Pasuruan yang memanfaatkan sungai Rejoso untuk melakukan aktivitas manusia maupun kegiatan perikanan. Limbah tersebut akan melalui aliran sungai dan terbawa hingga ke wilayah perairan pesisir Lekok. Akibat dari aktivitas tersebut menyebabkan bahan-bahan organik yang masuk ke perairan menjadi berlebihan dan mempengaruhi kualitas air serta kehidupan organisme perairan di dalamnya. Salah satu organisme perairan yang sering dijumpai di perairan dan mempunyai peranan penting adalah diatom. Kelimpahan diatom di perairan dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami dan juga sebagai bioindikator dalam menentukan kesuburan suatu perairan. Diatom memiliki dinding sel yang terbuat dari silikat. Latar belakang dilakukan penelitian di perairan Lekok untuk mengetahui hubungan antara kandungan silika dengan kelimpahan diatom. Hubungan itu nantinya akan merepresentasikan kondisi perairan yang ada di Lekok. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kondisi perairan Lekok, lalu untuk menganalisis kelimpahan diatom dan terakhir untuk menganalisis hubungan kandungan silika dengan kelimpahan diatom Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2019 di pesisir perairan Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penentuan stasiun pengamatan berdasarkan metode purposive sampling yang terdiri dari 3 titik stasiun dan sampel diambil pada dua kedalaman setiap stasiun. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu dengan mengukur parameter fisika yakni suhu, kecerahan dan kecepatan arus, parameter kimia meliputi salinitas, pH, DO, alkalinitas, nitrat, ortofosfat, dan silika. Parameter biologi yaitu klorofil-a, kelimpahan diatom, kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman dan indeks dominasi. Hasil penelitian di wilayah pesisir perairan Lekok diperoleh hasil sebagai berikut: nilai suhu kedalaman 1 berkisar antara 29,20C – 31,90C dan kedalaman 2 berkisar antara 300C – 31,60C, kecerahan berkisar antara 30 cm – 105,5 cm, kecepatan arus berkisar antara 0,0096 m/s – 0,279 m/s. Slinitas kedalaman 1 berkisar antara 19 – 31 ppt dan kedalaman 2 berkisar antara 17 – 31 ppt. pH kedalaman 1 berkisar antara 6,6 – 9,3 dan kedalaman 2 berkisar antara 6,9 – 9,2. DO kedalaman 1 berkisar antara 4,3 – 7,7 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 4,3 – 7 mg/L. Alkalinitas kedalaman 1 berkisar antara 160 – 201 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 148 – 208 mg/L. Ortofosfat kedalaman 1 berkisar antara 0,009 – 0,140 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 0,009 – 0,087 mg/L. Nitrat kedalaman 1 berkisar antara 0,020 – 0,178 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 0,029 – 0,199 mg/L. Silika kedalaman 1 berkisar antara 1,431 – 5, 087 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 1,375 – 4,672 mg/L. Nilai klorofil-a kedalaman 1 berkisar antara 0,1587 – 3,0162 mg/L dan kedalaman 2 berkisar antara 0,3174 – 2,2224 mg/L. Hasil kualitas air tersebut tergolong baik untuk pertumbuhan diatom. Nilai kelimpahan diatom kedalaman 1 yaitu 148,00 – 6772 sel/ml, kedalaman 2 yaitu 126,00 – 9490 sel/ml. Indeks keanekaragaman kedalaman 1 dan 2 tergolong dalam indeks keanekaragaman rendah dengan kualitas air tercemar berat karena nilainya H’ < 1 . Indeks dominansi menunjukan bahwa perairan Lekok berpotensi terjadi dominasi diatom dari genus skeletonema dan chaetoceros karena indeks dominansinya menunjukkan C mendekati 1. Kelimpahan fitoplankton di perairan Pantai Lekok pada kedalaman 1 dan 2 yaitu 237 sel/ml – 9217 dan 262 sel/ml – 8987 sel/ml. Hubungan antara pengaruh silika dengan kelimpahan diatom menunjukkan hasil adanya pengaruh kecil. Nilai korelasi (r) pada kedalaman 1 sebesar 0,398 menunjukkan pengaruh hubungan lemah. Sedangkan pada kedalaman 2 sebesar 0,422 menunjukkan pengaruh hubungan sedang. Nilai koefisen korelasi menunjukkan adanya arah pengaruh negatif. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu hubungan kandungan silika dengan kelimpahan diatom memiliki pengaruh rendah sampai sedang dengan arah pengaruh negatif. Kondisi kualitas air tergolong baik dan masih dalam batas optimum untuk proses pertumbuhan fitoplankton. Beberapa diatom memiliki kelimpahan yang tinggi dan berpotensi untuk mendominasi perairan Lekok.