Daftar Isi:
  • Industri perunggasan merupakan motor penggerak utama dalam perkembangan usaha peternakan di Indonesia. Perkembangan industri perunggasan, khususnya industri peternakan ayam ras petelur dipacu dengan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar 1,5-2,3 persen per tahun. Peternakan ayam ras petelur banyak dikaitkan dengan Kabupaten Blitar. Hal ini sangat beralasan karena Kabupaten Blitar merupakan sentra produksi telur ayam ras baik untuk lingkup Jawa Timur dan bahkan nasional. Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar sampai dengan tahun 2016 menunjukkan populasi ayam ras petelur di Kabupaten Blitar sebanyak 13.512.976 ekor dengan jumlah produksi telur sebanyak 148.919,906 ton, sehingga tidak mengherankan jika Kabupaten Blitar dikenal sebagai sentral telur. Peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Blitar semakin maju dan lebih berkembang dibandingkan daerah lain di Indonesia, dikarenakan posisi geografis Kabupaten Blitar yang strategis, sehingga memungkinkan telur dapat dipasarkan ke beberapa tempat di Pulau Jawa, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa. Kabupaten Blitar memenuhi syarat sabagai sentra ayam ras petelur, karena air dan iklimnya cocok, sarana transportasi layak dan dekat dengan sumber bahan baku. Kabupaten Blitar salah satu sentra jagung dan dedak di Jawa Timur. Faktor lain yang juga menjadi pendukung yakni hampir semua pabrikan masuk ke Kabupaten Blitar, mulai dari bibit (DOC), pakan, obat dan peralatan pendukung. Pakan (feed) sebagai salah satu unsur penting dalam usaha peternakan mempunyai posisi vital dan strategis dalam menentukan tingkat produktifitas dan keuntungan peternak. Pakan selain memegang posisi vital dan strategis, pakan juga berperan penting dalam aspek ekonomis, dimana biaya pakan mendominasi dalam biaya produksi sebesar 70-80 persen. Pemberian pakan yang memadai, baik secara kualitas dan kuantitas akan sangat membantu dalam usaha peningkatan produktifitas ternak.