Pengaruh Variasi Rasio Sengkang Dan Jarak Sengkang Pada Retrofit Kolom Dengan Material Bambu Akibat Beban Lateral Siklik

Main Authors: Khomari, Mohamad Galuh, Ari Wibowo, ST.,MT.,PhD., Dr. Ir. Wisnumurti, M.T.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194149/1/MOHAMAD%20GALUH%20KHOMARI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194149/
Daftar Isi:
  • Kolom merupakan suatu elemen terpenting karena menjadi penyebab runtuhnya bangunan akibat kerusakan pada komponen strukturnya. Kolom perlu diperhatikan apabila mengalami kerusakan akibat kurangnya menahan beban lateral. Oleh karena itu, struktur kolom ini dapat diresolusi dengan meningkatkan performa bangunan yang dipastikan dapat menyediakan kapasitas deformasi inelastis yang cukup, sehingga dapat menahan beban lateral yang besar tanpa terjadi kegagalan yang berarti. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam retrofit kolom adalah dengan cara concrete jacketing. Kolom retrofit dipasang tulangan dan sengkang bermaterialkan bambu. Bambu dapat digunakan dengan perlakuan dan perawatan khusus sebelum digunakan pada beton selain dari kuat tariknya yang tinggi. Pada penelitian ini akan diamati efektifitas pemasangan sengkang bambu pada kolom retrofit dengan variasi rasio sengkang dan jarak sengkang yang berbeda. Kolom akan diuji tekan dengan menggunakan beban lateral siklik dan dipasang LVDT dan dial gauge untuk mengukur simpangan yang terjadi pada saat kolom. Dari hasil penelitian didapatkan untuk kolom existing ukuran 150x150x750mm dengan kode benda uji E75-1 dan E75-2. Dan kolom retrofit berukuran 210x210x750mm dengan kode benda uji (D75 dan D100 dengan pembebanan awal), (UD75 dan UD100 dengan tanpa pembebanan awal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolom retrofit dengan rasio sengkang dan jarak sengkang mengalami kenaikan pada kapasitas lateral pada kolom D75, D100, UD75 dan UD100, yakni sebesar 46,091 %, 45,068 %, 55,70% dan 45,874 %. Daktilitas kolom mengalami kenaikan pada kolom D75, D100, UD75, dan UD100 sebesar 45,714%, 0,00%, 23,636% dan 17,647%. Dan untuk kekakuan kolom mengalami penurunan pada kolom D75 sebesar 27,470%, sedangkan pada kolom D100, UD75 dan UD100 mengalami kenaikan sebesar 97,950%, 59,499% dan 77,504%. Dan untuk mekanisme keruntuhan semua kolom existing adalah lentur, sedangakan keruntuhan pada kolom retrofit adalah rata-rata runtuh lentur di fase awal dan di akhiri penetrasi leleh lentur pada tingkat daktilitas yang tinggi.