Komposisi dan Frekuensi Panjang Berat Lobster (Panulirus spp.) di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai (IPPP) Tambakrejo Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Main Authors: | Piloto, Dinda Puspa Arini, Arief Setyanto,, S.Pi, M.App.Sc, M. Arif Rahman, S.Pi, M.App. Sc |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194136/1/Dinda%20Puspa%20Arini%20Piloto.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194136/ |
Daftar Isi:
- Pantai Tambakrejo pusat penangkapan ikan di Kabupaten Blitar dan didaratkan di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai (IPPP) Tambakrejo. Salah satu sumberdaya perikanan yang terdapat di Pantai Tambakrejo adalah udang karang atau lobster. Lobster memiliki sifat nokturnal dan suka bersembunyi pada dasar perairan, habitat yang disukai adalah perairan berkarang, berpasir, pasir berlumpur, batuan, dan berterumbu karang. Penangkapan lobster yang tidak dikelola dengan baik ini mampu memicu turunnya sumberdaya lobster di Kabupaten Blitar, khususnya di perairan Pantai Tambakrejo. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pantai (IPPP) Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto kabupaten Blitar Jawa Timur pada bulan Januari-Februari 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi lobster yang didapatkan dari tiga jenis perbedaan kedalaman, menganalisis sebaran panjang dan berat hasil tangkapan, serta mengetahui perbandingan jenis kelamin dan pola pertumbuhan lobster yang didaratkan di IPPP Tambakrejo Kabupaten Blitar Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif survey. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan induktif dengan menggunakan software Microsoft Excel dan SPSS. Alat tangkap yang digunakan adalah jaring udang (bottom gillnet) dengan bahan PA, mesh size 4,5 inchi. Satu pis jaring memiliki panjang 25 m, satu unit jaring terdiri dari 4- 10 pis. Total panjang jaring 100-250 m dan lebar 3 meter. Armada penangkapan menggunakan kapal jukung bercadik dengan ukuran 9,5 m x 1,15 m x 70 cm. Ukuran kapal yaitu 5 GT dengan kekuatan 15 PK merek mesin Yamaha. Lokasi penangkapan ditentukan berdasarkan kebiasaan dan pengalaman nelayan sejauh 1-2 mil dari fishing base berjarak ±100m dari tebing. Kedalaman yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan panjang tali pelampung gillnet yang digunakan nelayan yaitu 15 m, 25 m dan 30 m. Hasil penelitian ditemukan 4 spesies lobster yaitu lobster pasir (P. homarus), lobster batik (P. longipes), lobster batu (P. penicillatus), dan lobster bambu (P. versicolor). Jumlah total ditemukan sebanyak 305 ekor, didominasi oleh jenis batik 34 % dan paling sedikit adalah lobster bambu 14%. Jenis kelamin betina 56% dan jantan 44%. Rasio jenis kelamin lobster pasir 1:1, lobster batik 1:0,9, lobster batu 1:0,7 dan lobster bambu 1:0,7. Panjang karapas lobster berdasarkan regulasi Permen KP no. 17 tahun 2021 menunjukkan sebanyak 98% lobster pasir memiliki panjang karapas sudah layak tangkap atau 95% lobster pasir memiliki berat sesuai ukuran. Lobster jenis lainnya 78% dengan panjang karapas sudah layak tangkap dan 22% berada dibawah ukuran legal. Keempat spesies memiliki pola pertumbuhan allometrik negative. Perlunya kajian lain tentang alat tangkap yang berbeda, lama penelitian, aspek biologi lobster, parameter oseanografi serta lokasi lain yang yang masih dalam lingkup perairan di Kabupaten Blitar yang lebih mendetail.