Evaluasi Penggunaan Sepiolite dan Tepung Tomat Dalam Pakan Dengan Jagung Terkontaminasi Aflatoxin Terhadap Penampilan Produksi, Karakteristik Hepar, dan Profil Lemak Darah Ayam Pedaging
Main Authors: | Purnama, Nur Wulan, Dr. Ir. Eko Widodo, M. Agr. Sc., M.Sc., Dr. Ir. Osfar Sofjan, M.Sc., IPU., ASEAN Eng. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194084/1/NUR%20WULAN%20PURNAMA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194084/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan mendapatkan pengaruh terbaik dari penambahan kombinasi tepung tomat dan sepiolite dalam pakan dengan jagung terkontaminasi aflatoxin terhadap penampilan produksi, karakteristik hepar, dan profil lemak darah ayam pedaging. Metode yang digunakan adalah percobaan in vivo dengan rancangan acak lengkap 7 perlakuan 4 ulangan. Perlakuan meliputi P0= kontrol positif (jagung tercemar 10 ppb aflatoxin), P1= kontrol negatif (jagung tercemar 102,5 ppb aflatoxin), P2= P1+0,25% sepiolite, P3= P2+0,5% tepung tomat, P4= P2+1% tepung tomat, P5= P2+1,5% tepung tomat, dan P6= P2+2% tepung tomat. Variabel yang diamati meliputi konsumsi pakan, bobot badan akhir, feed conversion ratio (FCR), dan income Over Feed Cost (IOFC), kadar SGPT, SGOT, skor Manja Roenigk, kolesterol, dan trigliserida darah. Sampel darah dan hepar diambil setelah perlakuan 34 hari masing-masing ulangan 1 ekor. Data dianalisis ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tepung tomat meningkatkan konsumsi pakan (P<0,01) dibandingkan perlakuan lainnya. Penambahan sepiolite meningkatkan bobot badan, dan jika dikombinasikan dengan tepung tomat bobot badan semakin meningkat hingga setara dengan P0 (P<0,01). Penambahan sepiolite dengan atau tanpa dikombinasikan tepung tomat menurunkan FCR (P<0,01). IOFC menurun pada perlakuan penambahan tepung tomat diatas 0,5% (P<0,01). Kadar SGPT tertinggi (P<0,01) terdapat pada perlakuan P2(8,13±0,12) dan terendah pada perlakuan P4 (4,67±0,31). Karakteristik hepar terendah (P<0,01) menurut skor Manja Roenigk terdapat pada perlakuan P5(230±17,80). Pemberian perlakuan tidak berpengaruh terhadap kadar SGOT dan kolesterol. Kadar trigliserida menunjukkan peningkatan (P<0,01) pada perlakuan pemberian tepung tomat, namun P5 menunjukkan nilai yang lebih rendah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan kombinasi sepiolite 0,25% dan tepung tomat 1.5% (P5) memberikan pengaruh terbaik dalam meningkatkan konsumsi pakan dan bobot badan, menurunkan FCR, tingkat kerusakan hepar, dan trigliserida darah ayam pedaging, namun menurunkan FCR.