Perancangan User Experience Aplikasi Cuti Online Telkom Indonesia Menggunakan Pendekatan Human-Centered Design (HCD)

Main Author: Nafianti, Rida
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194063/1/Rida%20Nafianti.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194063/
Daftar Isi:
  • Telkom Indonesia merupakan perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk mengelola cuti. Namun dalam pelaksanaannya, masih terdapat kendala pada proses pengelolaan cuti tersebut. Salah satunya saat karyawan ingin melakukan pengajuan cuti namun atasan tidak berada di tempat, maka persetujuan cuti tidak dapat diberikan. Proses pengajuan cuti yang tidak dapat dipantau juga menjadi kendala. Oleh karena itu diperlukan proses perancangan ulang aplikasi berbasis desktop dan mobile sehingga proses pengelolaan cuti dapat menjadi lebih mudah. Pada proses perancangan ulang haruslah mempertimbangkan user experience agar aplikasi dapat terus digunakan oleh pengguna. Pada proses perancangan ulang ini pendekatan yang digunakan adalah Human-Centered Design (HCD). HCD melibatkan perspektif manusia, dalam hal ini adalah pengguna dan stakeholder, pada keseluruhan proses pengembangan solusi, yang mana terdiri atas beberapa tahapan. Tahap analisis konteks penggunaan dan kebutuhan pengguna dilakukan dengan wawancara kepada stakeholder Telkom Indonesia dan juga pengamatan terhadap aplikasi yang telah ada sebelumnya. Dari proses tersebut didapatkan informasi bahwa akan ada tiga pengguna pada aplikasi yakni employee, admin, dan approver yang masing-masing memiliki karakteristik dan tugas berbeda. Pada tahap perancangan desain solusi dihasilkan wireframe, screenflow, serta high- fidelity prototype yang merupakan hasil akhir tampilan antarmuka aplikasi nantinya. Tahap evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode heuristic evaluation oleh tiga evaluator. Ditemukan total sebanyak sembilan belas permasalahan pada rancangan desain solusi. Dari keseluruhan masalah tersebut terdapat lima permasalahan yang menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan. Namun, dilakukan pula perbaikan terhadap permasalahan lainnya sehingga menyisakan sebanyak nol permasalahan.