Bioassessment Menggunakan Komunitas Makroinvertebrata untuk Pendugaan Kesehatan Sungai Torong di Kecamatan Batu Kota Batu Jawa Timur
Main Authors: | Sukma, Cindy Amanda, Dr. Ir. Sri Sudaryanti,, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194020/1/Cindy%20Amanda%20Sukma.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194020/ |
Daftar Isi:
- Sungai Torong merupakan salah satu anak Sungai Brantas hulu. Sumber mata air Sungai Torong terletak di Kelurahan Sisir, Kota Batu. Kerusakan ekosistem sungai di Brantas Hulu disebabkan oleh alih fungsi lahan dan pembuangan limbah aktivitas manusia ke sungai. Pemantauan kesehatan Sungai Torong dilakukan melalui bioassessment dengan komunitas makroinvertebrata. Tujuan penelitian yakni untuk menganalisis kelimpahan dan komposisi makroinvertebrata serta status kesehatan Sungai Torong. Manfaat penelitian ditujukan kepada mahasiswa, program studi Manajemen Sumber Daya Perairan, dan pemerintah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2022. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode survei. Titik pengambilan sampel berjumlah 6 stasiun yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Pengambilan sampel makroinvertebrata dilakukan menggunakan jaring kicking sejauh 10 meter. Parameter lingkungan yang diukur meliputi kecepatan arus, substrat dasar, suhu, pH, DO, TOM, amonia, dan kesadahan. Analisis data menggunakan kelimpahan relatif (KR) dan indeks biological monitoring working party-average score per taxon (BMWP-ASPT). Hasil pengukuran parameter lingkungan menunjukkan kadar TOM di Sungai Torong berkisar antara 6,32–22,12 mg/L sehingga dikategorikan rendah. Kadar amonia berkisar antara 0,05–0,24 mg/L yang berarti kurang baik untuk mendukung kehidupan makroinvertebrata. Hasil identifikasi menunjukkan makroinvertebrata yang ditemukan di Sungai Torong berjumlah 21 taksa meliputi 4 kelas (Oligochaeta, Hirudinea, Gastropoda, Bivalvia) dan 5 ordo (Decapoda, Ephemeroptera, Odonata, Diptera, Trichoptera). Jumlah taksa terendah terdapat pada stasiun 1 di Kelurahan Sisir dan stasiun 5 di Kelurahan Temas yaitu 11 taksa. Jumlah taksa tertinggi terdapat pada stasiun 6 di Kelurahan Temas yaitu 16 taksa. Makroinvertebrata dengan jumlah terendah dan jarang ditemukan antara lain Hydrobiidae di stasiun 2 Kelurahan Sisir (KR 1,15%), Coenagrionidae di stasiun 3 Kelurahan Temas (KR 0,98%), dan Branchiura di stasiun 6 Kelurahan Temas (KR 0,24%). Makroinvertebrata dengan jumlah tertinggi adalah Hydropsychidae di stasiun 6 Kelurahan Temas yaitu 152 ind/5m2 dan KR 36,45%. Hasil analisis indeks BMWP-ASPT di Sungai Torong berkisar antara 2,86–3,27. Rendahnya nilai ASPT pada semua stasiun karena sudah ditemukan Lumbriculidae, Lumbricidae, Tanypodinae, Chironomus thummi. Data hasil menunjukkan bahwa status kesehatan Sungai Torong berdasarkan nilai KR dan indeks BMWP-ASPT sudah dikategorikan buruk dan tercemar berat. Berdasarkan data hasil yang diperoleh maka peneliti memberikan saran antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Batu diharapkan membentuk badan pengendalian pencemaran di Sungai Torong. Masyarakat pada stasiun 1 dan 2 di Kelurahan Sisir serta stasiun 3, 4, 5, dan 6 di Kelurahan Temas sebaiknya tidak membuang sampah secara sembarangan ke sungai, mengolah limbah perikanan dan pertanian sebelum dibuang ke badan sungai, serta menggunakan pupuk organik untuk kegiatan pertanian.