Pengaruh Kombinasi Slow Deep Breathing dan Pendidikan Kesehatan terhadap Penurunan Kecemasan Keluarga Pasien Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo
Main Authors: | Pomalango, Zulkifli B., Dr. Titin Andri Wihastuti, S.Kp., M.Kes., Dr. Yulian Wiji Utami, S.Kp., M.Kes. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194008/1/ZULKIFLI%20B.%20POMALANGO.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/194008/ |
Daftar Isi:
- Kegawatan Sindrom Koroner Akut dapat menimbulkan kecemasan situasional dan stres kepada keluarga pasien. Sebagian besar keluarga yang menjaga anggota keluarga dalam keadaan gawat dan kritis berada pada rentang tingkat kecemasan sedang-berat. Hasil studi pendahuluan peneliti di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, data tahun 2018 tiga bulan terakhir mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juli, didapatkan data penyakit jantung sejumlah 47 pasien dan pengukuran kecemasan menggunakan kuesioner (Hamilton Anxietas Rating Scale) kepada 9 orang keluarga pasien dengan Sindrom Koroner Akut, baik mulai dari ruangan Instalasi Gawat Darurat maupun yang telah menetap di ruangan ICCU, terdapat 77% mengalami cemas sedang sampai berat. Bila kecemasan sedang sampai berat ini tidak teratasi, akan mengarah pada mekanisme koping maladaptif yang berpotensi menimbulkan masalah (Moore, Biegel, & McMahon, 2011). Beberapa faktor yang menyebabkan keluarga merasa cemas dengan kondisi pasien yang dirawat, diantaranya adalah terjadi kecacatan kepada pasien, masalah sosial ekonomi, takut akan kehilangan dan kurangnya pemberian informasi atau pendidikan kesehatan dari tenaga kesehatan. Selain itu, hasil wawancara peneliti dengan dua orang perawat yang merupakan ketua tim dari ruangan Instalasi Gawat Darurat dan ICCU, sering ditemui ketika keluarga sedang dalam keadaan cemas, keluarga tidak mengakui kenyataan bahwa anggota keluarganya sedang sakit, sehingga tidak mampu menjelaskan secara baik kronologis dari penyakit yang dirasakan oleh pasien saat pengkajian dilakukan. Selain itu, didapatkan bahwa dampak dari kecemasan keluarga, kurang lebih 10% mengakibatkan penundaan penanganan segera kepada pasien. Hal yang sering, dikarenakan kekhawatiran dan keprihatinan pada pasien, menjadikan keluarga bingung untuk mengambil keputusan terhadap perawatan yang akan dijalani, sehingga masih menunggu keluarga yang lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi Slow Deep Breathing dan pendidikan kesehatan terhadap penurunan kecemasan keluarga pasien Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo. Metode yang digunakan adalah Quasi Eksperimen Pre-Post Test with Control Group, yang dibagi dalam tiga kelompok dan diberi intervensi selama 3 hari. Sampel dipilih menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 33 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kecemasan responden setelah pemberian intervensi pada kelompok perlakuan yang diberikan kombinasi Slow Deep Breathing dan pendidikan kesehatan adalah 15,45 dengan standar deviasi 4,344, pada kelompok kontrol yang diberikan Slow Deep Breathing adalah 23,36 dengan standar deviasi 2,730 dan yang diberikan Pendidikan Kesehatan adalah