Analisis Prioritas Pengembangan Ekowisata Bahari Tamban, Kabupaten Malang

Main Authors: Rendradi, Archie Priya, Moch. Fattah, S.Pi M.Si
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193994/1/Archie%20Priya%20Rendradi.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193994/
Daftar Isi:
  • Pariwisata merupaka salah satu sektor yang menjadi perhatian pemerintah pada suatu negara termasuk Indonesia. Pariwisata Indonesia menjadi sektor teratas dalam pemnyumbang devisa negara. Keragaman akan pariwisata Indonesia didukung dengan keragaman suku, agama, ras, budaya dan keindahan alam. Malang menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak keragaman wisata. Ekowisata Bahari Tamban atau Gunung Phiting Mangrove Conservation (GPMC) merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Malang yang memiliki banyak potensi namun tidak diiringi dengan daya tarik wisatawan yang baik. Daya tarik wisatawan menjadi faktor kepuasan dan loyalitas wisatawan. Pengembangan wisata dapat meningkatkan daya tarik wisatawan. Suatu pengembangan dibutuhkan strategi yang dikonsep secara matang dan disusun berdasarkan prioritas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis prioritas pengembangan Ekowisata Bahari Tamban dengan menggunakan metode Analisis Hierarki Proses (AHP) dengan pendekatan kualitatif dengan penggunaan data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yag dilakukan peneliti yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan metode pemilihan narasumber purposive sampling. GPMC merupakan ekowisata berbasis konservasi mangrove yang diawali dari inisiai pengurus karang taruna Desa TambakRejo pada tahun 2019. Susunan hierarki pengembangan Ekowisata Bahari Tamban terdiri dari tiga hierarki dengan satu tujuan. Hierarki pertama merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi pengembangan Ekowisata Bahari Tamban. Hierarki kedua berisikan strategi – strategi alternative yang dapat dijalankan pengelola dengan pertimbangan faktor – faktor pada hierarki pertama. Hierarki ketiga merupakan program – program alternative yang berguna untuk mendukung strategi alternative pada hierarki kedua. GPMC memiliki potensi sumber daya alam berupa mangrove, keragaman ikan, sumber air bersih, dan panorama alam yang menarik. Sumber daya buatan pada GPMC meliputi lahan parkir, gazebo pintu masuk, kamar mandi umum, tempat cuci tangan, tempat sampah, kano, jembatan susur mangrove, penginapan, dan fasilitas kesehatan. Sumber daya manusia pada GPMC telah terorganisir dibuktikan dengan adanya struktur dan tugas pokok pengelola. Strategi pengembangan GPMC meliputi pengembangan media promosi wisata GPMC, peningkatan skill pengelola dalam pemanfaatan kemajuan teknologi, dan pengembangan keragaman atraksi wisata GPMC. Hasil analisis mengenai prioritas Pengembangan GPMC ini meliputi prioritas faktor yaitu sumber daya manusia dengan strategi prioritas yaitu peningkatan skill pengelola dalam pemanfaatan kemajuan teknologi dengan prioritas program pendidikan dan pelatihan untuk pemanfaatan teknologi dalam pemetaan, kualifikasi, dan pemanfaatan mangrove.