Pengembangan Aplikasi Berbasis Android untuk Pemantauan Masalah dalam Kegiatan Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2 Malang Berdasarkan Model Extreme Programming (LAPAN)
Main Author: | Nuha Ardhana, Naufal |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193985/1/0520150279-Naufal%20Nuha%20Ardhana.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193985/ |
Daftar Isi:
- Kegiatan Praktik Kerja Industri yang kemudian disebut dengan PRAKERIN merupakan satu program dimana siswa melakukan pekerjaan di industri secara langsung. Program ini dilaksanakan oleh seluruh Sekolah Menengah Kejuruan, termasuk SMK Negeri 2 Malang. Namun, selama PRAKERIN berlangsung, pihak SMK Negeri 2 Malang tidak dapat melakukan pemantauan setiap hari. Hal ini menyebabkan siswa dikembalikan ke sekolah akibat terlambatnya penanganan masalah. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan aplikasi pemantauan PRAKERIN yang mudah untuk digunakan. Dalam mengembangkan aplikasi, peneliti menggunakan metode Extreme Programming yaitu metode pengembangan perangkat lunak dimana perencanaan, perancangan, implementasi, dan pengujian mengalami perulangan sehingga memungkinkan dilakukan perubahan dalam proses pengembangan. Penelitian ini terdiri atas dua iterasi dan melibatkan empat orang aktor yaitu Admin yang dapat mengelola pengguna dan kelompok, Guru yang dapat melakukan pemantauan masalah dan presensi siswa, Pembimbing yang dapat melakukan pelaporan masalah dan konfirmasi presensi siswa, dan Siswa yang dapat mengetahui masalah dan mengajukan presensi. Pada iterasi ke-1, hasil Black-Box Testing menunjukkan bahwa aplikasi memiliki 23 fungsional valid dengan tingkat validitas 100%. Sedangkan hasil User Acceptance Test jenis Usability menunjukkan bahwa aplikasi memiliki tingkat kemudahan sebesar 87,50%. Sedangkan pada iterasi ke-2, hasil Black-Box Testing menunjukan bahwa tambahan 8 fungsional valid dengan tingkat validitas 100% sehingga total fungsional valid menjadi 31 fungsional. Sedangkan hasil User Acceptance Test jenis Usability menunjukkan bahwa tingkat kemudahan mengalami peningkatan sebesar 0,96% sehingga tingkat kemudahan aplikasi menjadi 88,46%. Berdasarkan hasil analisis Black-Box Testing pada iterasi ke-1 dan iterasi ke-2, dapat disimpulkan bahwa aplikasi berhasil dikembangkan dengan tingkat validitas sebesar 100%. Karena fungsional yang dapat mengelola masalah serta presensi terbukti valid, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemantauan masalah selama PRAKERIN berhasil dipermudah. Sedangkan dari segi kemudahan yang didasarkan oleh User Acceptance Test jenis Usability pada iterasi ke-1 dan iterasi ke-2, dua fungsional masih belum maksimal, namun aplikasi memiliki tingkat kemudahan sebesar 88,46% yaitu sangat mudah digunakan.