Pengaruh Extra Virgin Olive Oil (EVOO) terhadap Ekspresi Reseptor Estrogen α dan Ketebalan Endometrium pada Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapar Rhodamin B

Main Authors: Noviasari, Ita, Dr. dr. I Wayan Arsana Wiyasa, SpOG., dr. Hidayat Sujuti, Ph.D, Sp.M.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193968/1/ITA%20NOVIASARI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193968/
Daftar Isi:
  • Pangan adalah komoditi utama dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Salah satu tambahan dalam pangan adalah zat pewarna. Warna menarik biasanya menjadi prioritas utama dalam produksi makanan. Namun banyak pangan yang diproduksi berupa jajanan yang diberi zat pewarna yang bukan zat pewarna alami yang diperoleh dari pigmentasi tanaman, tetapi zat pewarna sintesis yang dilarang yaitu rhodamin B. Rhodamin B berbahaya mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika tertelan, maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh. Selain itu, Rhodamin B juga memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH3) yang bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh. Siklus kesuburan wanita sangat dipengaruhi oleh hormone LH dan FSH yang dihasilkan oleh hipofisis anterior. Hormon FSH merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium dan folikel yang sedang tumbuh ini mensekresikan hormon estrogen. Pada saat terjadinya lonjakan dari hormon estrogen, hipofisis anterior akan meningkatkan sekresi hormon LH sehingga akan terjadi ovulasi. Setelah ovulasi LH akan merangsang jaringan folikel yang tertinggal di ovarium, untuk membentuk korpus luteum yang akan mensekresikan hormon progesteron. Hormon progesteron ini akan merangsang penebalan dinding endometrium untuk mempersiapkan kehamilan jika terjadi pembuahan. Kerusakan pada hipotalamus akan mengganggu sekresi FSH dan LH sehingga menyebabkan pematangan folikel terganggu yang berakibat pada penurunan hormon estrogen. Hormon estrogen berperan penting dalam siklus menstruasi dan proliferasi endometrium. Hormon estrogen dibentuk oleh sel granulosa pada saat fase folikuler. Stimulasi estrogen meningkatkan ukuran dan jumlah sel di myometrium dan endometrium yang disertai dengan tahapan pembentukan reseptor estrogen yang spesifik dan proses sintesa protein. Pengaruh hormone estrogen akan menstimulasi sel epitel dan stroma endometrium berproliferasi dan meningkatkan ketebalan endometrium. Hormon estrogen yang masuk ke dalam sel target akan berikatan dengan reseptor estrogen yang berada di inti dan menyebakan reseptor estrogen menjadi aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Extra Virgin Olive Oil terhadap ekspresi reseptor estrogen α dan ketebalan endometrium pada tikus yag dipapar rhodamin B. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design, menggunakan sampel 25 ekor tikus betina yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (Rhodamin B 18 mg/200 g BB/hari), PI (Rhodamin B 18 mg/200 g BB/hari + EVOO 1,5 mL/KgBB/hari), PII (Rhodamin B 18 mL/200 g BB/hari + EVOO 3 mL/KgBB/hari), PIII (Rhodamin B 18 mg/200 g BB/hari + EVOO 4,5 mL/KgBB/hari). Extra Virgin olive Oil berpengaruh signifikan terhadap ketebalan endometrium dengan nilai signifikansi (0.002) lebih kecil dari 0.05. Koefisien yang positif artinya Extra Virgin olive Oil dapat meningkatkan ketebalan endometrium secara signifikan. Dengan besar kontribusi pengaruhnya terhadap ketebalan endometrium sebesar 41.2%. Korelasi antara Extra Virgin olive Oil dengan ketebalan endometrium menunjukkan hubungan positif yang signifikan dengan nilai signifikansi (0.005) lebih kecil dari 0.05. Dengan angka korelasi 0.605 termasuk hubungan yang cukup tinggi.