Distribusi Mikroalga Yang Menempel Pada Akar Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Main Authors: Divanata, Anindya, Prof. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi,, MS.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193965/1/Anindya%20Divanata.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193965/
Daftar Isi:
  • Mikroalga merupakan suatu organisme eukariot yang memiliki ukuran tubuh berukuran mikro. Selain itu, mikroalga juga merupakan mikroorganisme yang bersifat autotrof yang hidup dan berkembang pada wilayah lembab. Terutama pada bagian perairan, baik perairan darat maupun perairan laut, dan juga termasuk di hutan mangrove. Ekosistem mangrove merupakan suatu ekosistem yang terdapat pada bagian tepi dari suatu pantai dan sangat dipengaruhi oleh pasang surut, sehingga dasar dari suatu mangrove selalu tergenang oleh air. Pada rantai makanan ekosistem mangrove memiliki komponen utama yang berasal dari serasah yang mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme seperti bakteri dan menjadi unsur hara. Zat hara tersebut secara langsung dapat digunakan oleh mikroalga. Kawasan ekosistem mangrove yang terdapat di Sidoarjo memiliki potensi serta keunikan yang dapat dimanfaatkan serta dikelola secara maksimal. Mangrove merupakan suatu tumbuhan yang dapat beradaptasi kedalam berbagai macam kondisi morfologi, fisiologi, maupun biokimia sehingga sangat memungkinkan untuk mereka dapat hidup pada lingkungan yang tidak stabil. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mengidentifikasi jenis mikroalga yang terdapat pada ekosistem mangrove; (2) Menganalisis pengaruh faktor lingkungan terhadap keberadaan mikroalga. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan parameter lingkungan serta perhitungan mikroalga yang terdiri dari kelimpahan, kelimpahan relative, indeks keseragaman, indeks keanekaragaman dan indeks dominasi. Dan selanjutnya akan dilakukan proses analisis statistika dengan menggunakan metode NMDS (non metric multidimendional scaling) dan CCA (Canonical Correspondence Analysis). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan pada wilayah pesisisr Kabupaten Sidoarjo. Dan didapatkan hasil bahwa 82% dari total mikroalga yang didapatkan termasuk kedalam kelas Bacillariophyceae, 12% masuk kedalam kelas Cyanophyceae dan 6% merupakan Chlorophyceae. Berdasarkan dengan hasil mikroalga yang didapatkan menunjukkan bahwa wilayah pesisir Kabupaten Sidoarjo menunjukkan potensi kearah kualitas yang buruk karena Sebagian besar komposisi berasal pada kelas Bacillariophyta. Kelimpahan tertinggi yang didapatkan pada pengulangan 1 berasal dari titik 9 yaitu sebesar 96.355 ind/cm2. Sedangkan untuk yang terendah terdapat di titik 2 dan titik 6 dengan jumlah 31.118 ind/cm2. Pada pengukuran 2 didapatkan kelimpahan tertinggi pada titik 9 yaitu sebesar 101.297 ind/cm2 dan untuk hasil terendah sebesar 27.177 ind/cm2 pada titik 3. Hasil pengukuran parameter kualitas air menunjukkan bahwa sebagian besar tidak termasuk kedalam nilai optimal untuk pertumbuhan mikroalga. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi lokasi setiap titik, serta waktu saat dilakukan pengukuran yang juga memiliki pengaruh terhadap tinggi rendahnya hasil yang didapatkan. Namun, meskipun memiliki nilai pengukuran parameter yang tidak optimal, pasa wilayah Pesisisr Kabupaten Sidoarjo tetap ditemukan berbagai macan mikroalga yang menempel pada akar mangrove yang ditnjukkan oleh nilai indeks biologi yang didapatkan. Seperti pada indeks keanekaragaman pada setiap titik dan pada kedua pengulangan terdapat diantara 1 hingga 3 yang menunjukkan bahwa stabilitas komunitas genus sedang dan kondisi kualitas air yang tercemar sedang. Lalu pada indeks keseragaman pada setiap titik dan kedua pengulangan didapatkan hasil >0,5 yang menunjukkan bahwa keseragaman organisme dalam perairan seimbang dan tidak terdapatnya persaingan makanan didalamnya. Dan pada indeks dominasi pada setiap titik dan kedua pengulangan didapatkan hasil <0,5 yang menunjukkan bahwa di perairan tersebut tidak adanya genusyang mendominasi.