Pengaruh Komposisi Lanskap Terhadap Keanekaragaman Dan Kelimpahan Ngengat (Ordo Lepidoptera) Pada Pertanaman Padi
Main Authors: | Pareara., Vyrgyn Anggyt, Dr. Akhmad Rizali,, SP., M.Si. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193942/1/Vyrgyn%20Anggyt%20Pareara.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193942/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki berbagai macam tipe lahan pertanian yang luas. Petani di Indonesia bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan namun, juga dijadikan ladang investasi untuk perekonomian dalam menciptakan ketahanan pangan nasional. Tanaman padi merupakan komoditas tanaman pangan yang memiliki peran penting dalam kehidupan ekonomi di Indonesia. Pada ekosistem pertanian padi ada bermacam-macam jenis serangga yang menggantungkan hidupnya. Salah satu serangga yang dapat dijumpai pada tanaman padi adalah ngengat. Ngengat merupakan anggota Ordo Lepidoptera yang paling besar sekitar 90 % dibandingkan dengan kupu-kupu yang hanya terdapat 10 % di dunia. Lahan pertanian merupakan area yang terbentuk karena ditanami tanaman pertanian yang dapat dibedakan dengan areal di sekelilingnya berupa perumahan, pepohonan serta penutupan lahan lain yang membentuk struktur lanskap pertanian. Perbedaan karakteristik lanskap yang terdapat pada setiap lokasi berhubungan dengan jenis vegetasi dan kehadiran serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik lanskap pada setiap lokasi penelitian pertanaman padi, mempelajari keanekaragaman dan kelimpahan ngengat pada pertanaman padi, mempelajari pengaruh cara budidaya dan kondisi iklim serta komposisi lanskap dengan keanekaragaman, kelimpahan dan komposisi ngengat. Penelitian ini dilakukan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pertanaman padi pada penelitian ini tersebar di Provinsi Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Januari – Maret 2022. Sedangkan identifikasi dan analisis data dilakukan pada bulan April – Mei 2022. Pemetaan dan karakterisasi lanskap dilakukan dengan cara ground survey yang di lakukan langsung di lapang. Pemetaan dilakukan menggunakan peta penutupan atau penggunaan lahan berdasarkan Google Earth dengan radius 500 m dari titik tengah lokasi penelitian pada setiap lanskap yang dicetak dan dibawa di lapang. Setelah dilakukan ground survey peta dideliniasi. Peta yang telah dideliniasi kemudian dilakukan georeferencing dan didigitasi dengan menggunakan perangkat lunak Q-GIS. Hasil analisis yang diperoleh berupa data class area (CA) dan number of patch (NP). Setiap masing-masing lahan ditentukan plot pengamatan yang berukuran 10 m x 10 m dengan jarak antar lokasi minimal 1 km. Metode pengamatan dan pengambilan sampel serangga dilakukan 2 kali yaitu pada umur padi 5 dan 11 minggu setelah tanam (MST). Metode yang digunakan adalah metode survei lapang dengan pengambilan dan pengamatan sampel serangga dengan menggunakan light trap. Hasil yang didapatkan kemudian disortir dan diidentifikasi hingga morfospesies. Selain itu juga dilakukan wawancara sebagai data pendukung. Karakterisasi lanskap dianalisis menggunakan perangkat lunak Q-GIS. Keanekaragaman dan kelimpahan ngengat antar lokasi pada pengaplikasian pupuk dan penggunaan pestisida dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Suhu, kelembaban relatif dan hubungan komposisi lanskap terhadap keanekaragaman dan kelimpahan ngengat dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Perbedaan komposisi ngengat dianalisis menggunakan analisis kemiripan analysis of v similarity (ANOSIM) dan ditampilkan dalam plot non-meteric multidimensional scalling (NMDS). Semua analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak R Statistic. Hasil penelitian menujukkan bahwa karakteristik lanskap dari 14 lokasi penelitian pertanaman padi terdiri dari berbagai macam tipe penggunaan lahan antara lain pertanian, perkebunan, sungai, pemukiman, hutan, area industri, lahan terbuka dan jalan. Tipe penggunaan lahan didominasi oleh lahan perkebunan, pertanian, hutan dan pemukiman. Keanekaragaman dan kelimpahan ngengat sebanyak 5 famili, 9 spesies dan 756 individu. Famili Noctuidae dan Pyralidae merupakan famili dengan jumlah individu dan morfospesies tertinggi yang hampir ditemukan pada seluruh lokasi pengamatan. Berdasarkan hasil analisis tidak semua faktor iklim dan cara budidaya berpengaruh terhadap keanekaragaman dan kelimpahan ngengat. Faktor yang berpengaruh yaitu suhu terhadap keanekaragaman spesies namun tidak berpengaruh pada kelimpahan individu ngengat. Sedangkan faktor penggunaan pupuk, pengaplikasian pestisida dan kelembaban relatif tidak memberikan pengaruh terhadap keanekaragaman dan kelimpahan ngengat. Hasil analisis komposisi lanskap menunjukkan bahwa tidak semua NP dan CA tipe penggunaan lahan berpengaruh terhadap keanekaragaman dan kelimpahan ngengat. Komposisi lanskap yang berpengaruh terhadap kelimpahan ngengat adalah habitat alami dan NP serta CA hutan, tapi tidak berpengaruh terhadap keanekaragaman spesies