Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Produk Industri Pariwisata Di Desa Wisata

Main Authors: Purba, Pebli Adenesli, Imaniar Ilmi Pariasa,, SP., MP., M.BA., Andrean Eka Hardana,, SP., MP., M.BA.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193923/1/pebli%20adenesli%20purba.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193923/
Daftar Isi:
  • Industri pariwisata saat ini terus mengalami perkembangan hingga ke daerah pedesaan. Desa sebagai daerah tujuan wisata baru dapat menawarkan ragam budaya, kondisi alam, produk ciri khas lokal untuk menarik minat wisatawan agar mau berkunjung. Salah satu strategi yang dapat dilakukan agar wisatawan tertarik melakukan kunjungan ke daerah desa wisata adalah dengan mengelola desa wisata sesuai dengan preferensi wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan preferensi wisatawan terhadap produk industri pariwisata di desa wisata dan urutan nilai kepentingan indikator yang membentuk produk industri pariwisata di desa wisata. Metode penelitian dalam Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Produk Industri Pariwisata Di Desa Wisata ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel menggunakan pendekatan Non Probabilitas dengan teknik sampling insidental. Lokasi penelitian ada di Kota Batu, Jawa Timur dan dilaksanakan pada bulan februari 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer yang berasal dari hasil wawancara. Responden yang dipilih adalah responden yang berusia 17 tahun, sudah pernah mengunjungi wisata yang ada di Kota Batu serta bersedia untuk terlibat dalam penelitian dengan cara mengisi kuesioner penelitian. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan alat analisis Konjoin, analisis Konjoin secara detail memberikan ukuran tingkat kegunaan dan kepentingan relatif pada tiap produk industri pariwisata. Pengolahan data dalam analisis konjoin dibantu dengan bantuan softwere SPSS dengan beberapa langkah; langkah pertama yang dilakukan adalah perumusan masalah; langkah kedua menyusun stimulus, stimulus terbentuk dari gabungan lever tiap indikator. Indikator penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Objek Daya Tarik Wisata (ODTW), paket wisata, penginapan, tempat makan, tempat pembelian oleh-oleh, jasa layanan, jenis kendaraan, dan jangkauan lokasi. Level dari indikator Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) adalah alam, buatan, dan campuran. Level dari indikator paket wisata adalah reguler dan terusan. Level dari indikator penginapan adalah umum dan privat. Level dari indikator tempat makan adalah modern dan tradisional. Level dari indikator tempat pembelian oleh-oleh adalah sejenis dan beragam. Level dari indikator jasa layanan adalah online dan offline. Level dari indikator jenis kendaraan adalah pribadi dan umum. Sedangkan level dari indikator jangkauan lokasi adalah jauh dari pusat kota dan dekat dengan pusat kota. Pada penelitian ini ada 16 stimulus yang terbentuk; langkah ketiga adalah menentukan bentuk data input dimana pada penelitian ini menggunakan data non parametrik skala likert 1-5. Langkah keempat adalah mengolah data untuk ii mendapatkan nilai kegunaan dan nilai kepentingan. Langkah kelima atau terakhir adalah menguji reliabilitas dan validitas hasil perhitungan konjoin agar dapat dievaluasi kembali untuk melihat seberapa valid dan dapat dipertanggung jawabkan model konjoin dalam menentukan preferensi wisatawan. Hasil penelitian menggunakan analisis konjoin menunjukkan bahwa wisatawan lebih menyukai stimulus ke 3 sebagai kombinasi indikator pembentuk produk industri pariwisata. Stimulus ke 3 memiliki kombinasi indikator dengan atraksi alam, paket wisata reguler, jenis penginapan privat, tempat makan tradisional, tempat pembelian oleh-oleh sejenis, jenis kendaraan yang digunakan milik pribadi, jasa layanan yang disediakan offline dan lokasi wisata yang dekat dengan pusat kota. Sedangkan stimulus yang paling tidak disukai oleh responden dengan nilai kegunaan negatif tertinggi adalah stimulus yang paling tidak disukai oleh responden adalah stimulus yang ke 13 yang memiliki gabungan indikator indikator atraksi buatan, paket wisata reguler, jenis penginapan privat, tempat makan modern, tempat pembelian oleh-oleh beragam, jenis kendaraan yang digunakan umum, jasa layanan yang disediakan offline dan lokasi wisata yang jauh dengan pusat kota. Nilai kepentingan dari setiap indikator diketahui dari data overall statistics sehingga dapat disimpulkan bahwa urutan indikator yang paling penting secara berturut-turut adalah OTDW (Objek Daya Tarik Wisata) sebesar 23.517, jasa layanan yang ditawarkan sebesar 13.724, jenis kendaraan yang digunakan sebesar 12.218, jangkauan lokasi wisata dari pusat Kota sebesar 11.478, tempat makan sebesar 10.664 serta tempat pembelian oleh-oleh yang disediakan objek wisata sebesar 9.966, paket wisata yang ditawarkan sebesar 9.845dan yang terakhir adalah jenis penginapan yang tersedia di sekitar objek wisata sebesar 8.714. Hasil dari penelitian ini dapat dipertimbangkan oleh pengelola desa wisata sebagai salah satu strategi yang digunakan dalam mengembangkan desa wisata