Analisis Pendapatan Dan Risiko Pendapatan Usahatani Tembakau Penjualan Kering Dan Basah Di Desa Songowareng Kecamatan Bluluk Kabupaten Lamongan

Main Authors: Ardila, Nifa Mei, Dr. Ir. Suhartini,, MP, Rini Mutisari,, SP., MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193915/1/Nifa%20Mei%20Ardila.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193915/
Daftar Isi:
  • Tembakau merupakan komoditas pertanian yang rentan terhadap iklim/cuaca, cara budidaya dan cara pengolahan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya fluktuasi produksi dan harga jual tembakau yang tidak menentu. Selain itu, terdapat perbedaan bentuk penjualan tembakau yaitu tembakau daun kering dan basah. Hal tersebut dapat berpengaruh pada besarnya pendapatan yang diterima petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan, faktor yang mempengaruhi pendapatan dan tingkat risiko pendapatan usahatani tembakau penjualan kering dan basah. Penelitian ini dilakukan di Desa Songowareng, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel secara sengaja yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang terdiri dari 25 petani tembakau penjualan kering dan 25 penjualan basah. Metode analisis data yang dilakukan adalah analisis pendapatan (TR-TC) dan independent sampel t-test untuk mengetahui perbedaan pendapatan, analisis regresi linear berganda untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dan analisis risiko menggunakan rumus koefisien variasi untuk mengetahui tingkat risiko pendapatan usahatani tembakau penjualan kering dan basah. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani tembakau penjualan kering adalah sebesar Rp7.012.386 per LLG dan Rp11.635.181 per Ha. Sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani tembakau penjualan basah adalah sebesar Rp4.112.374 per LLG atau Rp7.643.688 per Ha. Pendapatan usahatani tembakau penjualan kering lebih besar daripada usahatani tembakau penjualan basah. Hasil analisis independent sample t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan usahatani tembakau penjualan kering dan basah. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan hasil bahwa faktor harga jual, harga pupuk urea, harga pestisida, upah tenaga kerja dan bentuk penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan, sedangkan secara parsial yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan adalah harga jual, harga pestisida dan bentuk penjualan. Hasil analisis risiko pendapatan menunjukkan nilai koefisien variasi <0,5 yaitu sebesar 0,15 pada usahatani tembakau penjualan kering dan sebesar 0,45 pada penjualan basah. Selain itu, nilai batas bawah pendapatan juga menunjukkan nilai >0, yaitu sebesar Rp8.077.965 pada usahatani penjualan kering dan sebesar Rp827.781. Maka, usahatani tembakau penjualan kering dan basah di Desa Songowareng memiliki tingkat risiko yang rendah dan terhindar dari kerugian