Pengaruh Keragaman Tanaman Sela Pada Tanaman Kubis Bunga (Brassica Oleracea Var. Botrytis L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Dalam Sistem Rooftop Garden

Main Authors: Zannah, Miftachul, Dr. Ir. Sitawati,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193912/1/miftachul%20zannah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193912/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan lahan untuk berbagai sektor semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pesatnya pembangunan ekonomi terutama di daerah perkotaan dan perindustrian. Ketahanan pangan saat ini menjadi isu penting karena tidak ada satupun makhluk yang dapat bertahan tanpa adanya makanan. Akan tetapi lahan yang digunakan untuk bercocok tanam semakin terbatas. Sehingga inovasi budidaya pada lahan yang sempit sangat diperlukan saat ini dan pada masa yang akan datang. Program urban farming salah satu program Dinas Pertanian dalam upaya pemanfaatan lahan sempit untuk menghasilkan bahan makanan segar sebagai upaya pemenuhan ketersediaan pangan sehari-hari di daerah perkotaan. Kondisi perkotaan yang sangat minim pekarangan, bahkan tidak ada halaman rumah maka rooftop garden bisa menjadi solusi untuk menanam sayuran atau buah-buahan sehingga dapat meningkatkan gizi keluarga. Salah satu bentuk efisiensi penggunaan lahan yang terbatas yaitu dengan sistem tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis tanaman sela terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga dalam sistem rooftop garden. Penelitian dilaksanakan di atap (rooftop) Gedung Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang pada ketinggian ±460 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2019 - Maret 2020. Atap gedung yang dipilih berada pada lantai 6. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan. Beberapa perlakuan yang akan digunakan yaitu monokultur kubis bunga, tumpangsari kubis bunga (non legum) + buncis tegak (legum), tumpangsari kubis bunga (C3) + jagung manis (C4), tumpangsari kubis bunga (C3) + brokoli (C3), tumpangsari kubis bunga (vegetatif panjang) + pakcoy (vegetatif pendek), tumpangsari kubis bunga (sekali panen) + kangkung (ratoon). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 24 satuan unit percobaan. Setiap perlakuan terdapat 2 sub perlakuan. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari pengamatan pertumbuhan dan hasil. Parameter pengamatan pertumbuhan hanya dilakukan pada tanaman utama meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun pertanaman (cm2/tanaman), dan waktu muncul bunga (HST). Pengamatan hasil pada tanaman utama antara lain yaitu diameter bunga kubis bunga (cm), bobot segar total tanaman (g), bobot kering total tanaman (g), bobot konsumsi total tanaman (g 0,4 m-2), dan nisbah kesetaraan lahan. Sedangkan pengamatan hasil tanaman sela yaitu bobot konsumsi total tanaman (g 0,4 m-2). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analis ragam uji F dengan taraf 5%, jika diperoleh hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan keragaman tanaman sela pada tumpangsari kubis bunga berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati meliputi pengamatan pertumbuhan dan pengamatan hasil panen. Perlakuan monokultur tanaman kubis bunga memiliki hasil pengamatan ii pertumbuhan paling tinggi yaitu parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan waktu muncul bunga. Pemberian tanaman sela juga menurunkan diameter bunga kubis bunga, bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, dan bobot konsumsi kubis bunga tetapi meningkatkan NKL > 1 kecuali kubis bunga yang ditumpangsarikan dengan pakcoy dan kubis bunga yang ditumpangsarikan dengan kangkung. NKL > 1 yaitu pada tumpangsari kubis bunga dengan jagung manis sebesar 1,74, tumpangsari kubis bunga dengan buncis tegak sebesar 1,57, dan tumpangsari kubis bunga dengan brokoli sebesar 1,27. Sehingga tumpangsari tersebut efisien diterapkan karena memiliki NKL > 1 sehingga meningkatkan produktivitas laha