Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Total Waktu Prehospital (TWP) Pada Pasien Yang Ditangani Public Safety Center (PSC) 119 Kabupaten Purworejo
Main Authors: | Setyarini, Anggun, Prof. Dr. dr. Respati S. Dradjat, Sp.OT., Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati, M.Kep., Sp.Kep.J |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193909/1/TESIS%20FULLTEXT.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193909/ |
Daftar Isi:
- Kasus trauma dan medikal berpotensi menyebabkan munculnya kejadian gawat darurat prehospital. Trauma menyumbang 12% beban penyakit di dunia, dengan jumlah pasien hampir mencapai 5 juta Mayoritas kematian pasien trauma terjadi pada fase prehospital. Sekitar 1,25 juta jiwa meninggal karena trauma kecelakaan lalu lintas, 20 hingga 50 juta jiwa mengalami luka-luka dan disabilitas setiap tahunnya. Trauma merupakan salah satu penyebab utama kematian pada usia < 65 tahun di Amerika dan India. Tahun 2010, sekitar 3,9 juta orang terluka dalam 13,6 juta kecelakaan kendaraan bermotor di Amerika dengan korban fatal sebanyak 32.999 jiwa. Data kasus medikal pada survei Sustainable Development Goals (SDG‟s) tahun 2016 menunjukkan 41% kematian diakibatkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM) 44%nya karena penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 356.000 Pasien yang mengalami serangan out-of–hospital cardiac arrest (OHCA) setiap tahunnya di Amerika. Penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan terus meningkat hingga angka 23,3 juta pada tahun 2030. Data nasional menunjukkan adanya potensi kegawatdaruratan akibat trauma ataupun penyakit yang serius. Potensi ini dapat meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan prehospital yang membutuhkan suatu sistem terintegrasi yang disebut dengan Emergency Medical Services (EMS). Sistem EMS yang berlaku di Indonesia diimplementasikan dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT yang sudah diresmikan sejak 2016 di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Purworejo, penting untuk dievaluasi sehingga dapat diketahui pencapaian TWP dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pencatatan 3 komponen TWP (waktu respon ke lokasi kejadian, waktu di lokasi kejadian, dan waktu transport ke rumah sakit) terkadang tidak terdokumentasi dengan lengkap. Hal ini dapat menyebabkan penilaian terhadap TWP menjadi sulit dilakukan.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan TWP PSC 119 di Kabupaten Purworejo. Metode Penelitian yang digunakan adalah Retrospective Chart Review (RCR). Variabel bebas pada penelitian ini yaitu faktor lingkungan, faktor klinis, dan faktor sistem. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi TWP PSC 119 pada panggilan gawat darurat antara lain lokasi. Faktor klinis meliputi jenis kasus pasien dan level triase pasien. Faktor sistem meliputi, waktu pelayanan (pagi-siang-malam), jumlah intervensi yang diberikan, dan integrasi unit respons. Variabel terikat pada penelitian ini adalah TWP PSC yang merupakan total waktu yang diperlukan oleh tim PSC 119 untuk menerima panggilan, aktivasi tim, merespons panggilan gawat darurat, menolong di lokasi kejadian dan mentransport pasien ke rumah sakit. Penelitian dilaksanakan di PSC 119 Kabupaten Purworejo yang berlokasi di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Pengambilan data dilakukan menggunakan lembar observasi. Analisa data dilakukan dengan uji univariat, uji bivariat menggunakan uji eta dan uji korelasi Spearman. Uji multivariat menggunakan uji linear berganda menggunakan perangkat SPSS 20. Hasil univariat menunjukkan rata-rata TWP yang dicapai PSC 119 Kabupaten Purworejo adalah 30.85 menit. Rata-rata interval waktu response time, scene time dan trasnport time adalah 7,33 menit, 12,58 dan 8,72 menit. Hasil analisis bivariat