Pengaruh Pemberian Jenis Dan Dosis Sumber Fosfat Terhadap Perbanyakan Spora Mikoriza Arbuskula Asal Lahan Bekas Tambang Batubara, Kalimantan Timur
Main Authors: | Arfiyanti, Herliana, Dr. Ir. Budi Prasetya,, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193875/1/HERLIANA%20ARFIYANTI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/193875/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan utama lahan bekas tambang batubara adalah P-Tersedia tanah yang rendah dan mudah terikat dengan unsur Fe dan Al. Tanah bekas tambang batubara di Sangatta, Kalimantan Timur memiliki nilai pH 4,7 (masam), kandungan C-organik 0,7% (sangat rendah), P-Total tanah 20 mg 100 g-1 (rendah), P-Tersedia tanah 13 mg kg-1 (sangat rendah), dan KTK 11,7 cmol 100 g-1 (rendah). Mikoriza dapat membantu penyediaan P tidak tersedia menjadi bentuk anorganik yang tersedia. Penambahan sumber fosfat slow release seperti fosfat alam, tepung tulang, dan tepung ikan menjadi sumber hara P yang baik karena tidak mudah terfiksasi dan hilang tercuci. Pemberian 25-50 P mg kg-1 tanah memberikan hasil baik pada kolonisasi dan jumlah spora namun akan menurun jika dosis terus ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki lahan bekas tambang batubara dengan meningkatkan P-Tersedia tanah dan jumlah spora mikoriza. Penelitian dilaksanakan mulai April hingga November 2021. Analisis kimia dan biologi tanah dilakukan di Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Kegiatan perbanyakan mikoriza dilakukan di Rumah Kaca Kampus 2 Politeknik Pembangunan Pertanian, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan jenis sumber fosfat (P) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu P1: Fosfat alam; P2: Tepung tulang; P3: Tepung Ikan dan dosis sumber fosfat (F) terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu F0: kontrol; F1: 0,.17 g polibag- 1; F2: 0,29 g polibag-1; F3: 0,40 g polibag-1; F4: 0,57 g polibag-1. Parameter yang diamati meliputi jumlah spora 100g-1, koloni MA pada akar, pH tanah, P-Total tanah, P-Tersedia tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman. Analisa data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian jenis dan dosis sumber fosfat yang berbeda memberikan pengaruh nyata pada jumlah spora dan nilai P-Tersedia tanah. Kombinasi perlakuan P3F3 (tepung ikan dosis 0,40g polibag-1) menghasilkan jumlah spora tertinggi sebanyak 299,20 spora. Nilai P-Tersedia tanah tertinggi diperoleh pada kombinasi perlakuan P1F4 (fosfat alam dosis 0,57g polibag-1) yaitu 34,90 mg kg-1. Terdapat hubungan kuat (r = 0,65) dan korelasi positif antara P- Tersedia tanah dan jumlah spora mikoriza dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,56 yang artinya P-Tersedia tanah mempengaruhi jumlah spora mikoriza sebesar 56%. Titik optimum didapatkan saat P-tersedia tanah 28,58 mg kg-1 menghasilkan jumlah spora sebanyak 235,01 spora. Kombinasi perlakuan P2F3 (tepung tulang dosis 0,40g polibag-1) merupakan dosis terbaik dan efektif dalam meningkatkan jumlah spora sebesar 272,50 spora dan P-Tersedia tanah 28,24 mg kg-1. P-Tersedia dalam tanah pada kadar yang cukup dapat memberikan jumlah spora yang optimal, namun jumlah spora akan berkurang saat nilai P-Tersedia tanah terlalu tinggi